
Omicron Bikin Panik Dunia, Ini Jawaban 'Melegakan' Bos Pfizer

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian baru corona (Covid-19) B.1.1.529 atau Omicron kemungkinan menjadi kandidat baru untuk menggantikan varian Delta. Tentu hal ini membawa keresahan global baru.
Namun jangan khawatir, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan bahwa pihaknya optimis bahwa obat pil untuk pengobatan Covid-19 yang saat ini sedang dikembangkan perusahaannya mampu melawan infeksi Varian Omicron. Dalam wawancara "Squawk Box" CNBC International, Bourla mengatakan "kabar baik" bahwa sebagian besar mutasi dari varian omicron datang dalam lonjakan.
"Jadi itu memberi saya tingkat kepercayaan yang sangat tinggi bahwa pengobatan tidak akan terpengaruh, pengobatan oral kita tidak akan terpengaruh oleh virus ini," katanya, dikutip Kamis (2/12/2021).
Pfizer sendiri telah mengajukan permohonannya awal bulan ini ke Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat (AS) untuk mengizinkan pil pengobat Covid, Paxlovid, beredar dalam kondisi darurat. Pfizer menemukan pil tersebut ampuh mengurangi rawat inap dan kematian sebesar 89% bila diminum dengan obat HIV pada uji klinis pada warga berusia 18 tahun ke atas.
Varian baru virus corona Omicron pertama kali dilaporkan di Bostwana dan Afrika Selatan (Afsel). Negara-negara lain yang mendeteksinya yakni Australia, Austria, Belgia, Kanada, Jepang, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Israel, Italia, Nigeria, Belanda, Portugal, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Inggris Raya, dan wilayah Hong Kong di China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga resmi memasukkan Omicron menjadi "variant of concern" atau VOC (varian yang mengkhawatirkan). Omicron dilaporkan memiliki banyak strain atau mutasi dibandingkan varian Alpha, Beta dan Delta dan dianggap sangat menular.
(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Ini Jawaban 'Melegakan' Bos Pfizer Soal Varian Omicron