Sri Mulyani Wanti-Wanti Produksi Minyak RI Turun Terus

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 November 2021 10:47
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai  KSSK : Perkembangan Makro Ekonomi & Sektor Keuangan Triwulan III Tahun 2021 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai KSSK : Perkembangan Makro Ekonomi & Sektor Keuangan Triwulan III Tahun 2021 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan wanti-wantinya ke sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) karena produksinya terus menurun. Penurunan produksi ini menurutnya akan berdampak pada kondisi makro ekonomi RI.

Dia mengatakan, fakta yang terjadi saat ini yaitu produksi migas turun, khususnya minyak. Akibatnya, kebutuhan minyak di dalam negeri tidak bisa terpenuhi dan menciptakan impor minyak yang semakin besar dan pada akhirnya berdampak pada neraca perdagangan.

"Faktanya produk migas turun, jadi ada demand gap, secara makro kondisi ini berdampak pada trade balance," paparnya dalam '2nd International Convention Indonesian Upstream Oil and Gas 2021', Selasa (30/11/2021).

Sementara kebutuhan energi di Indonesia masih akan terus mengalami kenaikan. Energi juga menjadi mendorong perekonomian terus berkembang. Di sisi lain, saat ini industri migas juga dihadapkan pada tantangan perubahan iklim.

"Ada tantangan di sektor migas, di sisi lain perubahan iklim jadi concern dan menjadi prioritas pembuat kebijakan dunia," jelasnya.

Indonesia menurutnya juga saat ini sedang bertransformasi menuju net zero emission atau netral karbon, sehingga ini akan berpengaruh pada kebijakan di sektor migas.

"Indonesia berupaya meningkat produksi migas, mengurangi defisit. Di sisi lain, ada komitmen Presiden mendorong penurunan CO2," paparnya.

Berdasarkan laporan SKK Migas, produksi minyak terangkut (lifting) selama Januari-September 2021 rata-rata hanya mencapai 661 ribu bph atau 93,8% dari target tahun ini 705 ribu bph.

Sementara lifting gas hingga September 2021 tercatat mencapai 5.481 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 97,2% dari target 5.638 MMSCFD.

Adapun total lifting migas hingga kuartal III 2021 ini tercatat mencapai 1,64 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 96% dari target 1,71 juta BOEPD tahun ini.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Rintangan Segudang, 'Kiamat' Minyak RI di Depan Mata!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular