
Catat! RI Tutup Pintu Masuk Warga dari Negara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Temuan varian baru Covid-19 bernama Omicron atau B.1.1.529 yang pertama kali ditemukan di Botswana langsung membuat beberapa negara melarang masuknya pendatang yang pernah tinggal dan atau mengunjungi wilayah dari Afrika Selatan, seperti Botswana dan Namibia.
Pelarangan tersebut juga dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Dalam surat edaran yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait hal ini, tercatat tidak hanya pendatang dari negara di Afrika Selatan seperti Botswana dan Namibia saja yang dilarang masuk tanah air, adapun negara di Afrika bagian lainnya yang dilarang seperti Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria.
"Penangguhan sementara pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas bagi warga negara Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria," tulis edaran tersebut.
Tidak hanya itu, Indonesia juga menangguhkan sementara pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas bagi warga negara Afrika Selatan, dan beberapa negara lain yang disebutkan sebelumnya.
Meski begitu, pelarangan ini dikecualikan terhadap orang asing yang akan mengikuti pertemuan terkait Presidensi Indonesia dalam G20. Sejauh ini, selain 7 negara Afrika tadi, varian Omicron sudah tersebar di Belgia, Israel, hingga Hong Kong.
Selain Indonesia, setidaknya ada delapan negara yang lebih dulu memberlakukan larangan terhadap kunjungan dari/ke Afrika Selatan. Beberapa negara itu, antara lain Inggris, Israel, Australia, Amerika Serikat (AS), Brasil, Singapura, Thailand, dan Kuwait.
Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memasukkan varian ini sebagai Variant of Concern (VOC). VOC menjadi perhatian lantaran memiliki tingkat penularan cukup tinggi, virulensi yang tinggi, dan menurunkan efektivitas diagnostik serta vaksin. Bahkan, Omicron juga dapat menyerang masyarakat yang sebelumnya sudah terinfeksi covid-19 dan sistem imun tubuh masyarakat.
Di sisi lain, Pemerintah Afrika Selatan memprotes keputusan negara-negara di dunia yang memberlakukan pelarangan tersebut. Dikutip dari DW News, Afrika Selatan menyayangkan pembatasan perjalanan yang dilakukan banyak negara. Pihak Afsel menyebut pembatasan ini 'kejam' dan bertentangan dengan saran WHO.
"Kekhawatiran langsung kami adalah kerusakan yang akan ditimbulkan keputusan ini terhadap industri pariwisata dan bisnis kedua negara," kata Menteri Luar Negeri Naledi Pandor Afsel dalam sebuah pernyataan.
Saat ini, Para ilmuwan tengah berupaya untuk memahami bagaimana perilakunya, tetapi ada kekhawatiran bahwa strain itu mungkin lebih menular atau membuat vaksin yang ada menjadi kurang efektif.
Para pakar kesehatan dunia sangat khawatir tentang penularan varian Omicron, yang memiliki konstelasi mutasi yang tidak biasa serta profil yang berbeda dari variant of concern lainnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih! Baru 2% Vaksin Covid-19 Dunia yang Diberikan ke Afrika