Blak-blakan Ahok Kritik IBC Mau Akuisisi Pabrik EV Jerman

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Jumat, 26/11/2021 10:20 WIB
Foto: Ahok melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur, Senin (27/9/2021), Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB). (Dok: Tangkapan layar ig basukibtp)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka-bukaan menyebut Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Baterai atau Indonesia Battery Corporation (IBC) punya rencana mengakuisisi pabrik kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Jerman.

Ahok bercerita, Pertamina Power Indonesia (PPI) pernah menyampaikan paparan kepada Dewan Komisaris (Dekom) Pertamina mengenai rencana tersebut.

Dia pun langsung menanyakan apa narasi dari rencana ini. Lalu jawaban yang dia peroleh adalah agar bisa masuk ke pasar Amerika dan China.


"Itu saya bilang hati-hati. Anda tidak boleh pengen beli sesuatu, Anda mengarang atau memberikan future valuasinya yang ke depan. Dasarnya apa valuasi future. Ini barang baru," ungkapnya dalam akun Youtube "Panggil Saya BTP", dikutip Kamis (25/11/2021).

"Itu saya tanya mens rea (sikap batin seseorang untuk melakukan pidana) Anda apa? Anda bodoh atau Anda pengen tadi ada yang nitip beli kali," sesalnya.

Lalu Ahok menyampaikan, jangan sampai jika ke depan keputusan ini menjadi masalah dan masuk penjara dengan alasan hanya keputusan bisnis.

"Bullshit gue bilang. Lu udah tau kok. Pake perasaan kamu deh. Anda gak mau bikin mobil listrik, udah punya aki, kita lebih baik ngembangin anak-anak ITS," lanjutnya.

Dia pun memberi saran, jika memang belum terlalu paham mengenai hal ini, agar mencari partner saja, misalnya Wuling. Jadi mengembangkan mobil listrik dengan merek sendiri.

"Gue mau kembangin mobil pakai merek gue, boleh gak? Boleh dong. Masih ingat gak dulu Hyundai jadi Bimantara. KIA jadi Timor. Its oke, kenapa Anda gak lakukan seperti itu supaya anda bisa berkembang," jelasnya.

Ahok menyebut dirinya bukanlah orang yang paham banyak hal, namun baginya setiap ada yang bicara dengannya dan tidak benar, maka akan terus dicecar.

"Saya bisa dong cepat nangkep mens rea-nya gak beres, bukan feeling, saya bisa kejar kok," ujarnya.

Dia mempertanyakan mengenai rencana ini, apakah perlu membeli mobil listrik di Jerman untuk masuk ke pasar di Amerika dan China. Lalu jawaban yang dia dapat adalah perlu.

"Katanya bisa laku di AS dan China. Bos, di Amerika ada Tesla, di China ada Wuling cuma Rp 50 juta mobil listrik. Anda bawa teknologi Jerman for what?," tanyanya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina