
Ramai-Ramai Turis Asing Batal ke Bali Pilih Phuket, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mewajibkan wisatawan mancanegara yang memasuki Bali harus isolasi mandiri selama 3 hari. Kebijakan tersebut bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, namun di satu sisi ada dampak lain bagi sektor pariwisata, yakni potensi berkurangnya jumlah pengunjung.
Wakil Ketua Bidang Budaya, Lingkungan dan Humas BPD Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan bahwa Bali perlu bersaing dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara dalam menarik wisatawan, salah satu saingan terberat adalah Phuket, Thailand. Negara Gajah Putih itu memberi kelonggaran bagi wisatawan yang masuk ke negaranya.
"Sehingga mereka (wisman) banyak yang mengalihkan liburan ke Thailand. Thailand seminggu aja puluhan ribu sudah dapat dari tanggal 1 sampe 7 November. Pertama dari Jerman 2.666, kedua Amerika Serikat 2.665 dan Inggris 1475, Jepang 1400an dan Korea 987 orang. Belum negara lain yang 1-2 pesawat sudah landing di Thailand," kata Rai kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/11/21).
Dilansir dari Bangkokpost, negara lain yang menyumbang wisatawan bagi Thailand adalah Rusia (949), Swedia (817), Prancis (774) dan United Arab Emirates (565). Total sudah ada 22.832 pengunjung yang datang selama satu pekan awal bulan November ini.
Banyaknya turis mancanegara yang datang ke Thailand karena negara tersebut memang sudah membuka wisatawan tanpa harus menjalani karantina. Hal berbeda terjadi di Indonesia, dimana wisatawan harus mengikuti banyak syarat untuk bisa masuk ke Bali.
"Tanpa karantina yang penting masuknya diperketat. Kalau ke Bali cukup Ketat, pertama isi aplikasi E-Hac, 2. Peduli Lindungi, 3. Love Bali, 4. harus vaksin komplet, 5. negatif swab PCR, 6. insurance yang juga sangat penting dan 7 hotel booking yang harus dipegang," kata Rai.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bali Masih Sepi, Ternyata Ini Salah Satu Pemicunya