Bus Listrik Bakal Makin Banyak Berkeliaran di RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik pada sektor transportasi umum satunya adalah angkutan bus.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi mengatakan penggunaan bus listrik pada angkutan masal perkotaan juga masih terus dikaji. Saat ini sudah ada beberapa APM mobil listrik di Indonesia yang punya mobil listrik. Sementara ada 13 unit bus sudah mengajukan uji tipe dan salah satunya digunakan TransJakarta.
"Selanjutnya akan menyusul Perum PPD (Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta) dan DAMRI," kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (22/11/2021).
Budi mengatakan tahun depan rencananya, Kemenhub berencana menggunakan bus listrik untuk layanan buy the service di Surabaya sebanyak 2 koridor (40 unit), Bandung 1 koridor (20 unit).
Tidak hanya mendorong penggunaan bus listrik. Kemenhub juga mau populasi motor listrik semakin bertambah.
Untuk mempermudah pihaknya juga sudah berbicara dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk mendorong semua Agen Pemegang Merek (APM) sepeda motor untuk memproduksi spesifikasi baterai dengan ukuran yang sama. Sehingga mempermudah masyarakat dalam pengisian ulang baterai.
Kemenhub juga sedang membuat skema pembelian kendaraan listrik tanpa baterai untuk penjualan kendaraan bermotor jenis sepeda motor. Diharapkan dengan penjualan motor listrik tanpa baterai dapat menurunkan harga jual sepeda motor, sehingga dapat menarik daya beli masyarakat.
"Baterai sepeda motor listrik dapat disewa melalui penyedia layanan sewa baterai swap di mini market yang ada di wilayah Jabodetabek," jelas Budi.
Data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Per November 2021 ini, populasi kendaraan listrik di Indonesia mencapai 14.400 dengan rincian roda 4 mencapai 1.656 unit, kendaraan roda 3 sebanyak 262 unit, sepeda motor listrik 12.464 unit, mobil bus 13 unit, dan mobil barang 5 unit.
Sementara dari data Kementerian ESDM pada September 2021, jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah mencapai 187 unit yang tersebar di 155 lokasi di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Percepatan penggunaan kendaraan listrik dilakukan dengan implementasi roadmap melalui tahapan:
- Kendaraan dinas operasional Pemerintah Pusat dan Daerah, TNI serta Kepolisian;
- Angkutan Umum Massal:
- BRT melalui program Buy The Service untuk angkutan umum perkotaan;
- Angkutan Bandara;
- Angkutan Pariwisata di wilayah KSPN;
- AKAP
Indonesia sendiri dianggap perlu melakukan akselerasi ekosistem kendaraan listrik mengingat cepatnya pengembangan yang dilakukan oleh negara lain di regional.
Salah satu negara di Asia Tenggara yang cukup agresif adalah Vietnam. Negeri Paman Ho itu telah memproduksi mobil nasional (mobnas) bertenaga listrik VinFast dengan total investasi USD 5,4 miliar dan siap dipasarkan di Indonesia.
Sementara itu, Indonesia sejauh ini masih belum mampu menunjukkan tajinya di sektor pengembangan kendaraan listrik.
Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan, pemerintah perlu mewaspadai progres pengembangan mobil listrik oleh negara lain di kawasan Asia Tenggara.
"Saat ini tidak ada yang perlu ragu lagi dalam mengembangkan kendaraan listrik ditanah air, karena pemerintah sudah sangat jelas membuat roadmap industri ini. Kalau tidak agresif Indonesia bisa tertinggal. Padahal kita memiliki pasokan bahan baku baterai mobil listrik yang melimpah," kata Bebin.
Menurutnya, ini merupakan kendaraan masa depan. "Dan saya pikir akan menjadi sebuah peluang baru bagi industri otomotif Indonesia. Pemerintah juga mesti aktif mengajak pihak swasta dalam mengembangkan kendaraan listrik ditanah air, sehingga ekosistem saling terhubung," ujarnya.
Pemerintah, sambung dia, juga perlu menyusun skenario untuk mengimbangi penetrasi pasar oleh Vietnam tersebut. Salah satunya adalah dengan membuka bisnis penyewaan baterai untuk menunjang eksistensi lalu lintas mobil listrik.
"Saat ini sejumlah negara sudah mulai serius untuk menanamkan investasi di sektor kendaraan listrik, seperti Korea melalui Hyundai. Dia sangat aktif dan justru menjadi perintis memproduksi mobil listrik di tanah air. Dan saya melihat itu menjadi trigger," katanya.
(hoi/hoi)