
Begini Penampakan Hancurnya 'Paru-Paru' Bumi
Hutan Amazon mengalami kerusakan makin parah dalam 15 tahun terakhir.

Penduduk asli dari suku Mura menunjukkan area yang gundul di tanah adat tak bertanda di dalam hutan hujan Amazon dekat Humaita, Negara Bagian Amazonas, Brasil. (REUTERS/Ueslei Marcelino)

Ancaman perubahan iklim semakin nyata terlihat di dunia. Data terbaru menujukan bahwa wilayah yang mengalami deforestasi di hutan Amazon Brasil telah mencapai level tertinggi dalam 15 tahun. Hutan ini salah satu 'paru-paru' dunia. (Reuters/Bruno Kelly)

Data yang dirilis pada Kamis oleh Institut Sistem pemantauan Prodes Nasional untuk Luar Angkasa menunjukkan Amazon Brasil kehilangan 13.235 kilometer persegi hutan hujan dalam periode referensi 12 bulan dari Agustus 2020 hingga Juli 2021. Ini merupakan lonjakan sekitar 22% bila dibandingkan tahun sebelumnya. (REUTERS/ADRIANO MACHADO)

Hal ini membuat beberapa organisasi peduli lingkungan meradang. Mereka menuding bahwa Presiden Brasil Jair Bolsonaro melakukan pembiaran terbuka terhadap aksi deforestasi ini. "Ini memalukan. Itu adalah kejahatan," kata Márcio Astrini, sekretaris eksekutif Observatorium Iklim, jaringan kelompok nirlaba lingkungan."Kami melihat hutan hujan Amazon dihancurkan oleh pemerintah yang menjadikan perusakan lingkungan sebagai kebijakan publik."(REUTERS/UESLEI MARCELINO)

Senada dengan Márcio, Mauricio Voivodic, direktur eksekutif kelompok lingkungan internasional WWF untuk Brasil, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kenacuran hutan hujan Amazon paling parah terjadi di era Bolsonaro. "Ini adalah Brasil yang sebenarnya yang coba disembunyikan oleh pemerintah Bolsonaro dengan pidato dan tindakan fantastik greenwashing di luar negeri," ujarnya. (REUTERS/ADRIANO MACHADO)

Bolsonaro sendiri menyatakan komitmennya untuk mengembangkan Amazon. Ia juga menepis kecaman global tentang kehancuran hutan itu. Dalam sebuah sesi di Uni Emirat Arab (UEA), ia mengatakan bahwa tuduhan terhadap Brasil mengenai deforestasi tidak adil dan bahwa sebagian besar Amazon tetap murni. (REUTERS/BRUNO KELLY)