
Sederet Kebijakan 'Sangar' Xi Jinping buat Covid Minta Ampun

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China melakukan beberapa langkah-langkah yang tidak umum untuk menangani penyebaran infeksi Covid-19 di negara itu. Pasalnya, virus ini mampu menyebar dengan cepat ke beberapa titik di ekonomi terbesar Asia itu.
Terbaru, pandemi mulai melanda beberapa wilayah seperti Provinsi Guizhou dan juga Mongolia Dalam. Akibat penularan ini, Presiden Xi Jinping memutuskan untuk absen dalam KTT COP26 demi mengekang wabah yang melanda.
Lalu apa saja kebijakan Xi Jinping untuk mengekang laju virus? Berikut daftarnya.
1. Melakukan lockdown berkali-kali
Xi Jinping diketahui sering melakukan lockdown di beberapa kota yang menjadi pusat penularan. Pada awal pandemi di kota Wuhan, Xi mengunci kota itu dari luar selama beberapa bulan. Lalu pada Juli lalu, Beijing memutuskan untuk mengunci sementara kota Nanjing setelah ditemukan beberapa kluster infeksi di kota itu. Wabah Nanjing ini berkaitan dengan Varian Delta yang didatangkan oleh seorang penumpang pesawat terbang dari Rusia.
Lalu, untuk lonjakan baru-baru ini, China telah mengunci tiga kota yakni Heihe, Eijin, dan juga Lanzhou. Selain di tiga kota itu, penguncian yang sifatnya lokal atau per kompleks perumahan juga dilakukan di ibukota China, Beijing.
2. Hambat pemberitaan soal Covid
China sempat menahan beberapa jurnalis yang datang ke Wuhan untuk meliput wabah dengan sudut pandang yang berbeda. Salah satu dari mereka bahkan sempat mengalami mogok makan dan terancam meninggal, Zhang Zhan. Zhan pergi meliput ke Wuhan pada Februari 2020. Disana ia menanyakan cara-cara pihak berwenang menangani penularan virus yang sangat masif itu.
"Isu virus memang sangat sensitif, termasuk dari mana asalnya dan bagaimana situasi di Wuhan," kata pengacara Zhan, Ren Quanniu.
"Ia pergi ke sana untuk melakukan beberapa wawancara di tempat, dan berhubungan dengan Radio Free Asia dan Epoch Times untuk wawancara. Keduanya dipandang oleh pejabat China sebagai media yang bermusuhan."
Zhang dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas tuduhan menyebarkan informasi palsu dalam memberitakan wabah Covid di Wuhan. Pemerintah menganggapnya telah melakukan provokasi masalah.
3. Isolasi warga di fasilitas umum
China juga sempat melakukan hal ini di kampus Zhuanghe University City di Kota Dalian dan 1.500 mahasiswanya setelah mendeteksi puluhan pelajar di sekolah itu positif Covid-19.
Selain itu, ratusan mahasiswa Zhuanghe University City juga telah dievakuasi ke hotel-hotel untuk menjalani observasi medis demi meredam penyebaran Covid-19 di kampus tersebut.
4. Tawarkan hadiah untuk cari tahu info infeksi
Otoritas kota Heihe menawarkan uang tunai 100 ribu yuan atau setara Rp222 juta bagi setiap warga yang mengetahui informasi mengenai sumber lonjakan kasus Covid-19.
"Untuk mengungkap sumber lonjakan virus sesegera mungkin dan menemukan rantai penularan, (hadiah) itu diperlukan sebagai upah perang rakyat semesta untuk mencegah dan mengendalikan epidemi," sebut pernyataan Pemkot Heihe.
5. Bunuh hewan positif Covid
Otoritas kota Harbin sempat melakukan pembunuhan terhadap tiga kucing peliharaan yang terinfeksi Covid-19. Pejabat kota Utara China itu menuturkan langkah tersebut dilakukan lantaran hingga kini tidak ada obat atau perawatan untuk binatang yang terinfeksi virus corona.
6. Tes masal bagi warga
Selama melakukan lockdown, China juga aktif melakukan tes masal di kota-kota yang memiliki kluster infeksi. Dalam penguncian Nanjing Juli lalu, pemerintah daerah telah meluncurkan pengujian massal kepada warga kota dan menutup tempat-tempat indah dan lokasi wisata, sekolah dan tempat hiburan di daerah yang terkena dampak.
Selain itu, pejabat di distrik Changping, barat laut Beijing, telah meningkatkan pelacakan kontak dan memperketat protokol keselamatan Covid dengan mengadakan tes terhadap 35 ribu orang warganya.
7. Batalkan penerbangan
Lockdown juga membuat beberapa penerbangan harus dibatalkan. Dalam penguncian terbaru, 60% penerbangan ke dua bandara utama di Xi'an dan Lanzhou telah dibatalkan. Bagi warga yang ingin keluar dari wilayah itu diizinkan dengan menunjukkan tes Covid-19 negatif.
Tak hanya penerbangan penumpang, China juga sempat membatalkan penerbangan dari terminal kargo bandara Shanghai setelah ditemukan kluster penyebaran virus corona di kalangan pekerja kargo.
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Pesan Xi Jinping untuk Orang Kaya di China