
Harga Rumah Dianggap Selalu Naik, Pandemi Bikin Acak-Acak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama ini stigma yang ada di masyarakat soal properti adalah harga rumah tiap tahun pasti bakal naik. Sayangnya, saat ini yang terjadi justru berbeda, banyak rumah seken yang mengalami penurunan harga hingga dalam di tengah pandemi.
"Dulu sering dibilang harga properti naik tiap tahun, sekarang orang bilang secara umum masih harga lama, kaya 2019, 2018 jadi memang dua tahun ini nggak banyak perubahan harga atau stagnan yang terjadi," kata Directors Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus kepada CNBC Indonesia, Sabtu (20/11/21).
Jika mengikuti tren, biasanya harga rumah memang naik tiap tahun, selain itu Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) rumah juga mengalami kenaikan setiap tahun.
Namun di tahun 2020 lalu beberapa pemerintah daerah memutuskan untuk tidak menaikkan harganya, sebagai contoh Pemprov DKI Jakarta tidak menaikkan nilai NJOP. Meski demikian, ada keyakinan dari pelaku pasar bahwa pasar properti bakal mulai pulih tahun depan.
"Apapun yang terjadi kita liat kecenderungan recovery pasar properti berlanjut, karena memang kebutuhan besar, underline demand tinggi karena pertumbuhan penduduk, pertumbuhan rumah tangga baru dan itu harus disalurkan," kata Anton.
Kunci pemulihan sektor properti ada pada penanganan pandemi. Jika terjadi gelombang Covid berikutnya, maka berdampak pada kegiatan ekonomi keseluruhan dan turut mengganggu sektor properti.
"Kita lihat semoga tahun depan sudah mulai terjadi kenaikan lebih signifikan, sekarang kenaikan minim. Kalau semua berjalan lancar, pandemi bisa dikontrol diharapkan tahun depan mulai structural recovery," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000