Studi INDEF Ungkap BukuWarung Bantu Produktivitas UMKM

Advertorial, CNBC Indonesia
Sabtu, 20/11/2021 00:00 WIB

Aktivitas pencatatan keuangan digital memiliki dampak besar terhadap produktivitas UMKM Indonesia. Hal inilah yang dialami oleh BukuWarung, aplikasi .yang memiliki fitur utama pencatatan keuangan digital.

BukuWarung merupakan perusahaan teknologi yang berdiri sejak 2019 sebagai penyedia ekosistem finansial digital yang berkomitmen membantu pelaku UMKM di Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis secara efisien. BukuWarung telah menggaet 6,5 juta UMKM pengguna dengan berbagai layanan unggulan, dari awalnya berfokus pada pencatatan keuangan digital, kemudian berkembang hingga penjualan, pembayaran bahkan pembiayaan online.

Studi terbaru dari Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menemukan penggunaan aplikasi BukuWarung telah berhasil meningkatkan produktivitas pelaku UMKM hingga menambah output usaha sebesar Rp 640 miliar, atau setara dengan PDB UMKM 0,01%.


Selain itu, BukuWarung juga berperan dalam mengakselerasi output ekonomi nasional hingga Rp 32,86 triliun, setara dengan PDB Nasional 0,27%, serta menambah nilai investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp 2,32 triliun atau berkontribusi atas peningkatan investasi nasional sebesar 47,07%.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengungkapkan, berdasarkan data BPS 2021, indikator pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2021 naik sebesar 3,51% year on year (yoy).

"Upaya pemulihan ekonomi terus dilakukan pemerintah antara lain melalui hibah modal kerja untuk usaha mikro dan KUR," ujar Teten dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11/2021).

Terkait UMKM, Teten menuturkan mereka sulit mendapatkan pembiayaan formal karena tidak memiliki aset untuk dijaminkan serta tidak adanya pencatatan laporan keuangan.

"Digitalisasi menjadi enabler percepatan pemulihan ekonomi nasional. Berdasarkan data idEA saat ini sebanyak 16,4 juta atau 25,6 persen UMKM telah terhubung ke ekosistem digital," pungkasnya.

Sementara itu, Peneliti INDEF Nailul Huda mengarakan pelaku UMKM yang terdaftar sebagai pengguna BukuWarung mendapatkan manfaat seperti peningkatan produktivitas, pencatatan yang lebih terintegrasi dan lebih rapi, termasuk keuntungan atau kerugian dari bisnisnya, serta perluasan pangsa pasar.

"Peningkatan produktivitas berdampak pada peningkatan pendapatan pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja, dan pengajuan kredit UMKM," tutur Nailul.

Dia menambahkan, output ekonomi nasional mengalami peningkatan seiring perbaikan COVID-19, dengan angka mencapai Rp 138 triliun. Menurutnya, adanya penerapan teknologi yang ditawarkan BukuWarung semakin mengakselerasi output tersebut hingga Rp 170 triliun.

Tercatat, BukuWarung mampu menambah output UMKM sektor perdagangan sebesar Rp 193 miliar, serta sektor penyedia jasa pembayaran listrik, gas, dan air (PPOB) yang mencapai Rp 97,5 miliar. Selain itu, BukuWarung menambah penyerapan tenaga kerja UMKM sebesar 78 ribu tenaga kerja, atau tumbuh sebesar 22,63%.

Lebih lanjut, Head of Marketing BukuWarung, Ika Paramita, mengatakan hasil studi bersama INDEF ini membuktikan bahwa BukuWarung telah berada pada jalur dan arah yang tepat untuk memajukan UMKM di Tanah Air.

"Kami tak akan berhenti di sini. Sebaliknya, kami justru semakin siap mengembangkan bisnis dan layanan guna semakin memperkuat peran BukuWarung dalam memberdayakan UMKM dan berkontribusi memajukan perekonomian Indonesia," pungkas Ika.


(adv/adv)