Jakarta Lewat, Harga Rumah Bekas di Kota Ini Paling Bersinar

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 November 2021 19:00
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki akhir tahun 2021, harga rumah tapak seken di beberapa kota mengalami kenaikan. Hal ini terlihat Berdasarkan statistik Rumah123.com yang dirilis dalam laporan bulanan bertajuk Flash Report edisi Oktober.

Laporan tersebut mengulas tiga belas kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bandung, Surabaya, Surakarta, Denpasar, Makassar, Yogyakarta, Medan, dan Semarang. Masing-masing kota mengalami perubahan harga yang berbeda, uniknya Jakarta justru mengalami penurunan.

"Di Jabodetabek, terjadi peningkatan harga secara month-on-month di Kota Tangerang, Bogor dan Bekasi sebesar 0,9%, 1,4% dan 2,5% berturutan. Jakarta mengalami penurunan harga sebesar 0,3%, sementara Depok tidak mengalami perubahan harga," tulis 99 Group berdasarkan rilis resmi, Jumat (19/11/21).

Meski demikian secara year-on-year, dari Oktober 2020 hingga Oktober 2021, Kota Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor dan Bekasi mengalami kenaikan harga berurutan sebesar 1,4%, 6,1%,3,5%, 5,8% dan 6,2%.

"Kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa seperti Bandung, Yogyakarta dan Surakarta mencatatkan kenaikan harga secara month-on-month sebesar 0,6%, 4,2% dan 2,3% berturutan. Sementara Kota Surabaya dan Semarang mencatatkan penurunan harga secara month-on-month masing-masing sebesar 1,0% dan 0,6%," tulisnya.

Secara year-on-year, Harga rumah seken di Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surakarta meningkat, masing-masing sebesar 3,6%, 4,6%, 13,5% dan 4,2%.


(fys/fys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Rumah Bekas Merayap Naik, Wilayah Ini Masih 'Hancur'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular