Mulai 2031, Energi Hijau RI Mendominasi Balap PLTU Batu Bara

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
18 November 2021 19:35
PLTP Pertamina Geothermal Energy (PGE). Ist
Foto: PLTP Pertamina Geothermal Energy (PGE). Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk pembangkit listrik sebagai salah satu upaya mengurangi emisi karbon.

Hingga 2030 dominasi pembangkit listrik memang masih berasal dari gas dan batu bara. Namun, mulai 2031 hingga 2060, pembangkit listrik akan didominasi oleh sumber energi baru terbarukan.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Tata Kelola Mineral dan Batu Bara (Minerba) Irwandy Arif.

Dalam acara 'Indonesia Energy and Coal Business Summit', Kamis (18/11/2021), dia menyampaikan bahwa tidak akan ada lagi penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, kecuali yang sudah terkontrak dan dalam tahap konstruksi.

Mulai 2035, pembangkit listrik akan didominasi oleh Variable Renewable Energy (VRE) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), lalu pada tahun berikutnya diikuti oleh Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL).

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan dimaksimalkan hingga 75% potensi yang ada. Sementara PLTA akan dimaksimalkan dan listriknya dikirim ke pusat-pusat beban di pulau lain.

"Selain itu, PLTA juga memberikan balancing bagi pembangkit VRE," tulis data paparan Irwandy.

Selain itu, pump storage ditargetkan mulai beroperasi 2025 dan Battery Energy Storage System (BESS) akan mulai masif dimanfaatkan pada 2031. Lalu, hidrogen mulai dimanfaatkan bertahap mulai 2031 dan mulai masif di 2051.

"Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) masuk sekitar 2049 untuk menjaga keandalan sistem, di tahun 2060 mencapai 35 GW," lanjutnya.

Saat RI mencapai netral karbon pada 2060, bauran EBT ditargetkan mencapai 100% dengan kapasitas 587 Giga Watt (GW), mencakup PLTS 361 GW, PLTA 83 GW, PLTB 39 GW, PLTN 35 GW, PLTBio 37 GW, PLTP 18 GW, PLT arus laut 13,4 GW.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setop PLTU, RI Gak Akan Ngemis Minta Duit ke Negara Lain!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular