Sederet Agenda Besar Untuk Indonesia & Korsel

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
18 November 2021 16:32
Ist
Foto: Gandi Sulistiyanto resmi dilantik menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI untuk Korea Selatan oleh Presiden Joko Widodo.

Jakarta, CNBC Indonesia - Gandi Sulistiyanto resmi dilantik menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI untuk Korea Selatan oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (17/11/2021). Pengalamannya 39 tahun di dunia usaha menjadi babak baru hubungan antara Indonesia dan negeri ginseng tersebut.

"Prioritas kerja saya, sesuai dengan pesan pak Presiden yakni membawa investor sebanyak-banyaknya, semaksimal mungkin. Jadi investor dari sana agar bisa melakukan investasi agar bisa lewat Indonesia Investment Authority (INA), agar bisa masuk ke infrastruktur. Begitu juga dengan investor lain di alat kesehatan dan obat-obat agar Indonesia tidak tergantung dengan impor," kata Gandi kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/11/2021).

Dia mendapati beberapa persamaan antara pengabdian sebagai dubes dengan karir terakhirnya di sebuah korporasi besar. Tugas sebelumnya meliputi dari dua hal utama. Pertama adalah diplomasi, atau berhubungan keluar menjangkau publik, juga pemerintah.

"Bagaimana agar program perusahaan yang ingin kita lakukan, dapat diterima tak hanya oleh internal manajemen, namun juga pemerintah dan publik. Itu kerja diplomasi," ujarnya.

Kedua, ada aspek advokasi. Jika diplomasi tidak berhasil, terjadi polemik atau bahkan berkembang menjadi krisis, tentu membutuhkan mitigasi agar dapat segera selesai, di mana semua pihak tidak ada yang merugi, melalui amicable solution, win-win solution, tanpa ada yang mesti kehilangan muka.

"Sedikit banyak terdapat persamaan antara apa yang saya laksanakan dulu, dengan apa yang akan saya lakukan di KBRI Seoul. Mungkin skalanya yang berbeda dalam berdiplomasi serta menjadi problem solver di sana, karena menyangkut negara," ungkap Gandi.

Pada masa awal pengabdiannya, Gandi akan fokus pada peningkatan sisi ekonomi, perdagangan dan investasi. Dia juga menyoroti strategi keberhasilan industri kreatif Korsel melalui K-Pop dan Drama, yang berpotensi bisa diadaptasi Indonesia dan memajukan industri kreatif. UMKM pun tidak ketinggalan menjadi perhatian, terutama untuk kerajinan dan komponen otomotif.

Dia optimistis, dengan adanya produsen mobil listrik Korsel yang masuk Indonesia, UMKM komponen lokal pun bisa ikut bergabung ke dalam rantai pasoknya.

"Jadi UMKM Indonesia akan dilatih secara khusus untuk menjadi bagian dari supply chain dalam ekosistem industri mobil listrik. Ini kerjasama yang penting karena melatih UMKM kita menjadi naik kelas, dan bisa berperan dalam industri otomotif. Untuk pendampingan ini penting, karena dalam kontrol kualitas, permodalan pun mereka akan dibantu," kata dia.

Di samping itu, Indonesia bisa memanfaatkan perjanjian CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) di mana kedua Negara telah sepakat membebaskan bea masuk beberapa produk masing-masing. Indonesia juga bisa meratifikasi turunan dari perjanjian yang sudah ditandatangani bulan Desember tahun lalu ini.

"Target saya sebelum berangkat, Insya Allah ratifikasi bisa ditandatangani juga oleh parlemen sehingga semua yang ada di dalam daftar barang-barang itu mendapatkan bebas bea. Itu program pertama," tuturnya.

Sebagai Dubes, dia juga mengharapkan neraca perdagangan Indonesia nantinya setidaknya bisa lebih seimbang. Agar tidak hanya produk impor dari Korea saja yang masuk, sementara ekspor Indonesia ke sana masih terbatas.

"Salah satu tugas Dubes memang membuat trade balance itu positif buat Indonesia," katanya.

Ketika tiba di Korsel nantinya, dia juga memprioritaskan untuk bertemu dengan tokoh-tokoh Indonesia dan diaspora yang ada di sana. Peningkatan hubungan dagang dan investasi antara kedua negara menurutnya sangat besar, apalagi Indonesia juga sudah dikenal baik oleh Korsel.

"Indonesia seharusnya sudah dikenal disana, pasar drama terbesar kedua di dunia bagi mereka ya Indonesia. Begitu juga dengan K-Pop, Indonesia sudah terkenal menjadi pasar disana, jadi nanti juga sebaliknya, kita akan menjadikan mereka sebagai pasar untuk produk Indonesia," ujar Gandi.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi Jadi Dubes untuk Korsel, Ini Sosok Gandi Sulistiyanto

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular