Tenang, Apa yang Dicemaskan Pak Jokowi Cuma Sementara...
Jakarta, CNBC Indonesia - Hambatan rantai pasok dunia (global supply chain) menjadi masalah yang menjadi kekhawatiran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Para pejabat Bank Indonesia (BI) pun angkat suara.
"Bingungnya negara-negara sekarang ini berkaitan dengan global supply chain dan ketergantungan kita pada satu, dua, tiga negara. Juga kesulitan kontainer, hampir semua ini karena disrupsi yang memang mengacaukan dan kompleksitasnya tambah, semakin bertambah," tegas Kepala Negara.
Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), menyebut bank sentral terus memantau perkembangan isu tersebut. Namun Destry menyatakan masalah ini hanya bersifat sementara (temporary).
"Namun secara umum sifatnya temporary, ini pent up demand. Dengan Covid-19 yang mereda dan usaha yang mulai bergerak, terjadi permintaan di luar dugaan. Supply tidak bisa catch up. Ini masih terasa di global, di Amerika Serikat (AS) inflasi meningkat," jelas Destry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode November 2021, Kamis (18/11/2021).
Pada saatnya nanti, lanjut Destry, dunia usaha akan mampu mengikuti peningkatan permintaan. Ketika ini terjadi, masalah akan tertangani.
So, kapan masalah ini selesai?
"Inflasi relatif temporary karena gangguan pasokan dan energi memberikan dampak kenaikan harga. Ini diyakini soft pada pertengahan 2022," ungkap Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI.
(aji/aji)