PLTU Pensiun, Begini Deal-dealan Sri Mulyani Sama Negara Maju

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
18 November 2021 14:02
Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Kemenkeu dan PPATK. (Dok: Kemenkeu)
Foto: Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Kemenkeu dan PPATK. (Dok: Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, upaya mengurangi emisi karbon bukan perkara yang mudah. Sebab ada dana besar yang harus dikeluarkan.

"Ini kita nggak mungkin ujug-ujug jadi net zero. Karena me-retire ini nggak bisa gratis. Ada biaya yang harus dikeluarkan. Kalau mau mobil mayoritas menjadi listrik dan kompor rumah tangga menjadi listrik, ini demand akan makin naik, bukan turun. Berarti kita harus membangun, menggantikan yang dipensiunkan plus membangun demand baru," ujarnya dalam Kompas CEO Forum, Kamis (18/11/2021).

Oleh karena itu, Indonesia tidak bisa memenuhi keinginan negara maju untuk menuju energi hijau atau net zero dalam waktu dekat atau lebih cepat dari rencana di tahun 2060. Kecuali negara maju mau membantu pendanaan.

Lanjutnya, dalam forum Internasional yakni Konferensi Tingkat Tinggi perubahan iklim (COP26) di Glasgow awal bulan lalu, ia pun menekankan bahwa pembiayaan untuk peralihan ini harus dibahas dengan jelas. Karena tidak bisa hanya mengandalkan keuangan dalam negeri.

"Waktu di Glasgow saya artikulasi keras, kami sih mau-mau saja (menuju net zero cepat) karena kita tahu climate change persoalan global. Tapi hitungan uangnya juga harus diomongkan secara sangat eksplisit. Who's going to pay forward. Ini perjuangan kita dalam negeri membuat policy jalan tapi jangan semua dibebankan ke tax pair kita," jelasnya.

Bendahara ini menjelaskan, adapun cost yang harus dibayar saat mengalihkan emisi ini begitu besar. Misalnya, seperti PLN yang sudah melakukan kontrak hingga 2030, jika tetiba diminta berhenti di 2015 bisa saja, tapi masalah nggak langsung selesai. Karena pemerintah harus membayar biaya dari 2015 ke 2030 yang sudah menjadi kontraknya tersebut.

"Karena tadi PLN kan harus ada take or pay. Retire tidak berarti free. Ada ongkos yang harus dikeluarkan. Ini lah negosiasi yang sedang di establish. Karena kita membutuhkan fund," tegasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hot News: RI Setop PLTU Batu Bara & Perang Dunia 3 Dimulai?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular