
Kaum Milenial Jadi Solusi Tantangan SDM Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rektor Universitas Trilogi, Mudrajad Kuncoro mengungkapkan tantangan kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia saat ini adalah mayoritas SDM berpendidikan SD, SMP, SMA/ SMK yakni sebanyak 87%. Sementara itu, yang berpendidikan diploma atau sarjana hanya sebanyak 13%, ini menggambarkan tenaga kerja Indonesia yang mayoritas masih dalam kategori tidak terampil.
Hal ini diungkapkan pada Webinar bertajuk 'How Millennial Leaders Will Change Indonesia', yang diadakan oleh Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan. Ini membuktikan pentingnya peran generasi milenial sebagai pemimpin bangsa di masa depan.
Meski begitu, saat ini sudah banyak kaum milenial yang bisa dijadikan contoh dan inspirasi sebagai pemimpin, antara lain banyaknya pebisnis sukses yang masih berusia muda, atau adanya sosok milenial di balik suksesnya perusahaan-perusahaan besar seperti Gojek, Tiketcom dan Traveloka.
"Kunci sukses yang pertama adalah keberanian, berani memulai bisnis dan berani mengambil risiko. Kunci sukses yang kedua adalah kemampuan membuat konsep bisnis yang matang, kreatif dan inovatif," ujar Mudrajad dalam keterangan tertulis, Selasa (16/11/2021).
Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria mengatakan, perubahan zaman tidak selalu tentang manusianya saja, namun juga mengharuskan dunia pendidikan untuk beradaptasi dengan kecepatan dan fenomena yang ada. Universitas tidak lagi hanya sebagai forum untuk transfer ilmu namun dapat menjadi wadah inspirasi kaum milenial menciptakan produk dan inovasi baru.
"Pengetahuan tidak terbatas pada tembok lembaga pendidikan saja, tetapi tersedia pada alam semesta. Pilihan akan skenario learning agility harus menjadi platform dari seluruh universitas di Indonesia untuk menciptakan perubahan kolektif menuju Indonesia maju, serta seberapa engage pada dunia industri," tutur Arif.
Selain itu, pendiri Dtech-Engineering, Arfian Fuadi, telah mengerjakan desain untuk ratusan project dari perusahaan kelas dunia, seperti untuk desain ultra light aircraft, jembatan, chasis mobil, jet engine bracket design, dan jet engine inspection design.
Uniknya, Arfian Fuadi merupakan lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Walau hanya lulusan SMK, dirinya memiliki tekad yang tinggi untuk dapat menguasai pasar global melalui produk-produk yang diciptakannya.
"Untuk membangun sebuah produk, saya biasanya membaca lebih dari 100 jurnal ilmiah,"kata dia.
Dia menambahkan, milenial harus punya tujuan, kuat yakni berusaha sebaik mungkin untuk dapat bermanfaat bagi semesta alam.
"Niat baik, komitmen dan konsisten, tidak akan mengenal yang namanya kegagalan, adanya belum berhasil," ujar Arfian.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kesejahteraan Pelaku Olahraga