Akibat Sekolah & Takziah, 126 Wilayah Kasus Covidnya Melonjak

Novina Putri B, CNBC Indonesia
16 November 2021 10:24
Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mendata pasien untuk masuk ke dalam bus sekolah di Puskesmas Kecamatan Setiabudi, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Puskesmas Kecamatan Setiabudi  pada hari ini menjemput pasien Covid-19 sebanyak 50 orang. Puluhan pasien tersebut dibawa ke Wisma Atlet. Data Covid-19 hingga Senin (28/6/2021) mencatat total ada 2,1 juta orang positif di Indonesia. Sementara itu, total kematian sudah mencapai 57,561 orang. Pemerintah akan mengumumkan revisi aturan terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro pada petang ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan akan memberlakukan PPKM Darurat untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19. Kebijakan ini tidak lepas dari kondisi kasus positif Covid-19 harian di Indonesia sudah mencapai 20 ribuan per hari, semakin naik dibanding sebelumnya. Sementara itu jika merujuk pada data worldmeter, Indonesia berada di urutan ke 17. Adapun jumlah tes yang dilakukan terbilang minim hanya 71.051 per 1 juta penduduk. Jauh dibandingkan negara lain yang mencapai ratusan ribu per 1 juta penduduk. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjemputan Pasien Covid-19. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada minggu lalu ada 126 kota dan kabupaten yang kasus Covid-19 dinyatakan naik. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebagian besar kenaikannya karena sekolah dan takziah.

Dia menjelaskan bahkan beberapa wilayah mengalami peningkatan kasus selama tiga minggu berturut-turut.

"Minggu lalu ada 126 kabupaten kota. Diantaranya 3 minggu berturut-turut naik. Melakukan pendalaman sebagian besar kenaikan karena kasus positif di sekolah dan takziah," jelas Budi dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (15/11/2021).

Dia menjelaskan bersama dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk melakukan konsolidasi. Dengan begitu bisa mengatasi masalah tersebut dengan lebih cepat.

Diharapkan pertemuan tersebut bisa membuat program sekolah tatap muka tetap berjalan dengan pengawasan aktif.

"Dengan pak Nadiem melakukan konsolidasi rencana minggu ini. Melakukan program tatap muka tapi dengan surveillance aktif," kata Budi.

Budi juga menjelaskan saat rapat terbatas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan untuk tetap waspada. Meskipun saat ini kasus Covid-19 di Indonesia telah menurun.

Kewaspadaan adalah saat menghadapi momen Natal dan Tahun dan jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya. Jokowi juga berpesan soal memonitor lima provinsi yang mengalami kenaikan kasus.

"Lima provinsi jumlah kasus melandai beberapa indikasi kenaikan dimonitor secara ketat. lima-limanya di Jawa. Mengarahkan sekolah-sekolah melalukan pendidikan tatap muka dilakukan surveillance ketat," jelasnya.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Singapura Ngegas 25.000, Warga Ramai-Ramai Borong Masker

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular