Impor Produk Farmasi Turun di Oktober, Efek Covid Melandai?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
15 November 2021 16:30
Pekerja menyelesaikan proses pemasangan fasilitas kesehatan didalam mobil ambulance dalam perakitan dikawasan Babelan, Kebupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (28/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) 

Perakitan mobil ambulance dengan bermacam jenis dan tipe yang dikerjakan di workshop ini.

Semakin meningkatnya jumlah penambahan kasus positif Covid-19 per harinya berdampak pada meningkatnya pemenuhan kebutuhan alat kesehatan untuk membantu kinerja para tenaga kesehatan di lapangan.

Salah satunya kebutuhan armada mobil ambulans. Mobil yang digunakan untuk membawa pasien ke rumah sakit rujukan ini mengalami peningkatan pemesanan dari seluruh daerah di Indonesia.

Yasin (52 tahun), salah satu pegawai di perusahaan karoseri khusus mobil ambulans di kawasan Bekasi, Jawa Barat mengatakan, pemesanan mobil ambulans di perusahaannya meningkat tajam hingga 100 persen saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Menurutnya, per bulan sebelum pandemi Covid-19 pemesanan mobil ambulans hanya mencapai sekitar dua unit saja. Namun, semenjak Maret 2020 hingga saat ini pesanan unit ambulans semakin meningkat hingga mencapai 15 unit per bulan.

Harga yang ditawarkan juga beragam mulai dari dua puluh juta rupiah per unit hingga milliaran rupiah tergantung spesifikasi yang dipesan oleh pelanggan.
Foto: Perakitan Ambulance (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat di bulan Oktober barang yang mengalami penurunan impor tertinggi adalah produk farmasi. Penurunan produk ini mencapai 35,44% dibandingkan bulan September 2021.

Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, penurunan ini disebabkan oleh melandainya kasus pandemi Covid-19. Sehingga permintaan akan produk farmasi seperti obat-obatan sudah mulai berkurang.

"Ini menurun berhubungan dengan kasus Covid-19 yang melandai," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (15/11/2021).

Selain itu, penurunan produk farmasi ini utamanya ditopang oleh permintaan vaksin yang tidak setinggi sebelumnya. Vaksin yang berkurang ini bukan untuk Covid-19 melainkan untuk kebutuhan kesehatan lainnya.

"Komoditasnya diantaranya vaksin yang impornya turun," kata dia.

Adapun penurunan permintaan produk farmasi ini menyebabkan kinerja impor konsumsi di bulan Oktober hanya US$ 1,59 miliar. Realisasi ini terkontraksi 11,17% dibandingkan dengan September 2021.

Penyebab lainnya impor konsumsi turun adalah berkurangnya permintaan produk buah-buahan yang beberapa waktu lalu terus meningkat. Penurunan impor buah-buahan tercatat 14,51%.

Secara total, impor Indonesia pada bulan Oktober tercatat sebesar US$ 16,29 miliar. Impor ini naik 0,36% dibandingkan September 2021 dan naik 51,06% dibandingkan Oktober 2021.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prestasi Nih! Neraca Dagang RI Tertinggi Sepanjang Masa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular