Internasional

WHO Sebut Ada 'Skandal' Distribusi Vaksin Covid Global

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 November 2021 14:03
WHO (Reuters)
Foto: WHO (Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) kembali menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap kesenjangan vaksin global. Pasalnya beberapa negara belahan bumi utara sudah memasuki tahapan vaksin penguat (booster) sementara masih ada negara dunia yang memiliki akses vaksin yang tidak mencukupi.

Mengutip CNBC International, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa negara-negara Afrika saat ini hanya memiliki 6% populasinya yang tervaksinasi. Ia menyerukan negara-negara berpenghasilan tinggi untuk mengalokasikan kembali dosis surplus mereka kesana.

"Setiap hari, ada enam kali lebih banyak booster yang diberikan secara global daripada dosis utama di negara-negara berpenghasilan rendah," kata Tedros, dikutip Senin (15/11/2021). "Ini adalah skandal yang harus dihentikan sekarang."

WHO sebelumnya menetapkan tujuan untuk memvaksinasi 40% dari populasi setiap negara pada akhir tahun, tetapi lebih dari 100 negara saat ini kurang dari target. Kepala Ilmuwan WHO Dr. Soumya Swaminathan mengatakan pada briefing bahwa WHO kemungkinan akan meleset dari target itu kecuali COVAX, inisiatif WHO untuk distribusi Covid global, menerima sekitar 500 juta lebih banyak dosis untuk didistribusikan.

Menurut Our World in Data, hanya lima negara di Afrika yang telah memvaksinasi lebih dari 35% populasi mereka, termasuk Maroko, Tunisia dan Mauritius. Sementara itu, negara-negara Eropa seperti Jerman mulai menerapkan dosis vaksin penguat setelah terjadinya lonjakan kasus baru-baru ini.

Dari awal muncul hingga saat ini, mengutip Worldometers, dunia mencatat 254 juta kasus Covid-19 dengan 5,1 juta kematian. Total warga sembuh sebanyak 229 juta.

Sebanyak 10 negara dengan kasus total tertinggi adalah Amerika Serikat (AS), India, Brasil, Inggris, Rusia, Turki. Lalu ada juga Prancis, Iran, Argentina dan Spanyol.


(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Meeting Darurat, Virus Mematikan Tewaskan 9 Orang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular