
Ditemukan! Gen Paling Rentan Risiko Kematian Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Ilmuwan Inggris mengidentifikasi gen yang memiliki risiko kematian tinggi Covid-19. Ini memberi wawasan baru tentang mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap penyakit ini dibanding yang lain serta bagaimana metode pengobatannya.
Mengutip Reuters, berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Oxford yang dipublikasikan di Nature Genetics, sekitar 60% orang keturunan Asia Selatan membawa gen berisiko tinggi itu. Disusul 15% keturunan Eropa, 2,4% keturunan Afrika dan 1,8% keturunan Asia Timur.
"Ini menjelaskan mengapa jumlah kematian tinggi terlihat di beberapa komunitas tertentu," tulis penelitian itu, dikutip Senin (15/11/2021).
Peningkatan risiko ini bukan karena perbedaan pengkodean genetik protein. Tapi lebih karena perbedaan dalam DNA, yang membuat semacam "saklar" untuk menghidupkan gen.
Sinyal genetik itu kemungkinan akan mempengaruhi sel-sel di paru-paru. Sementara versi gen yang diidentifikasi berisiko lebih tinggi, disebut LZTFL1, mungkin mencegah sel-sel yang melapisi saluran udara dan paru-paru merespons virus dengan benar.
"Namun, gen versi risiko yang lebih tinggi, tidak mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang membuat antibodi untuk melawan infeksi," kata para peneliti.
"(Studi) menunjukkan bahwa cara paru-paru merespons infeksi sangat penting. Ini penting karena sebagian besar perawatan berfokus pada mengubah cara sistem kekebalan bereaksi terhadap virus."
Sementara itu, dikutip dari Livescience, penemuan sinyak genetik ini menjadi penting untuk pengetahuan mengenai Covid-19. LZFTFL1 juga teramati cukup signifikan meningkatkan risiko ke seseorang dan membuatnya memiliki dampak Covid-19 sama dengan usia lebih tua.
"Kasarnya setara dengan menjadi 10 tahun lebih tua, efeknya, pada risiko keparahan Covid," kata James Davies dari University of Oxford yang terlibat dalam riset,
Dari awal muncul hingga saat ini, mengutip Worldometers, dunia mencatat 254 juta kasus Covid-19 dengan 5,1 juta kematian. Total warga sembuh sebanyak 229 juta.
Sebanyak 10 negara dengan kasus total tertinggi adalah Amerika Serikat (AS), India, Brasil, Inggris, Rusia, Turki. Lalu ada juga Prancis, Iran, Argentina dan Spanyol.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000
