
Covid Mengamuk Lagi, Belanda Dalam Situasi Darurat

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid - 19 di Belanda kembali mengamuk, sehingga negara kincir angin menerapkan penguncian (lockdown) secara parsial. Restoran dan pertokoan di sana sudah diminta tutup operasi oleh pemerintah.
Perdana Menteri sementara Belanda Mark Rutte mengatakan pembatasan kembali diberlakukan selama tiga minggu. Supermarket dan toko non esensial akan ditutup lebih awal.
Langkah-langkah protokol kesehatan seperti jaga jarak juga diberlakukan kembali. Pemerintah merekomendasikan agar tamu tidak lebih dari empat orang di rumah masing-masing. Aturan ini segera berlaku efektif. Kafe dan klub malam harus tutup pada pukul 8 malam mulai hari Sabtu ini.
"Malam ini kami membawa pesan yang tidak menyenangkan. Virus ini ada dimana-mana dan harus diperangi," dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Jumat malam, mengutip Reuters, Sabtu (13/11/2021).
Pemerintah juga sedang menjajaki cara untuk membatasi akses orang ke tempat dalam ruangan, khususnya bagi yang belum tervaksin. Namun masih membutuhkan persetujuan parlemen.
Peningkatan kasus ini membuat rumah sakit kewalahan di negara itu. Dimana infeksi baru mencapai 16.000 untuk hari kedua berturut-turut mengalahkan rekor sebelumnya di bawah 13.000 kasus pada Desember lalu.
Rutte meminta warganya melakukan work from home. Selain itu melarang mengunjungi acara olah raga termasuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia Belanda vs Norwegia. Namun sekolah, teater, dan bioskop akan terus dibuka.
Pengumuman ini mengubah banyak kebijakan di Belanda, karena dari bulan lalu laju lonjakan kasus terus meningkat meski tingkat vaksinasi sudah tinggi.
Saat ini sudah 85% penduduk dewasa Belanda sudah tervaksin penuh. Dari semenjak awal pandemi the oranje mencatatkan total kasus 2,27 juta kasus dan 18.695 kematian akibat Covid - 19.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AJB Bumiputera 1912 Lahir Dari Para Guru Pergerakan Nasional