Internasional

Penyebab Jerman yang Dulu Dipuji Dihantam Gelombang 4 Covid

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 12/11/2021 13:05 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman saat ini mengalami gelombang 4 Covid-19. Kamis (11/11/2021), ekonomi terbesar Eropa itu membukukan tambahan kasus 50.196 sehari

Ini merupakan rekor terbesar selama masa pandemi terjadi. Padahal dulunya, Jerman merupakan salah satu negara yang dipuji karena penanganan Covid-19.


Hal ini nyatanya menjadi kekhawatiran besar bagi pemerintah negara federal itu. Kanselir Angela Merkel disebut tengah pertemuan dengan perdana menteri (PM) negara bagian untuk membahas tanggapan terkait krisis Covid-19 ini.

"Virus ini menyebar dengan drama dan tanggapan cepat diperlukan," tegas juru pemerintah Steffen Seibert.

Ahli virologi Jerman Christian Drosten juga menilai tindakan yang sama. Ia menyebut negara itu bisa menyaksikan 100 ribu kematian akibat virus jika tidak segera diatasi penyebarannya.

Lalu bagaimana ledakan ini bisa terjadi?

Banyaknya warga yang enggan divaksin menjadi biang keladi mengapa kenaikan terjadi. Vaksin Covid-19 secara klinis mengurangi infeksi, rawat inap, dan kematian virus meskipun kekebalannya dilaporkan sejumlah penelitian berkurang enam bulan dan perlu suntikan penguat.

Hingga saat ini baru 69,8% populasi Jerman menerima suntikan satu dosis vaksin. Penerima dua dosis baru 67,3%.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn secara terbuka menyalahkan kelompok enggan divaksin atas melonjaknya kasus. Ia menggambarkan situasi saat ini sebagai "pandemi warga yang tidak divaksinasi".

Sejauh ini, Jerman sendiri memiliki total 4,9 juta kasus Covid-19 sejak pandemi terjadi 2020. Kemarin ada 223 kasus kematian yang menyebabkan angka totalnya menjadi 97.822.


Karnaval

Sementara itu, Jerman sendiri akan menyelenggarakan karnaval di kota Cologne, bagian barat Jerman. Hanya warga yang sudah divaksin yang boleh mengikuti festival itu.

Namun karnaval dibayangi kasus Covid-19 yang tengah melonjak. Bahkan, sebagaimana diberitakan kantor berita DPA dikutip VOA, ketua penyelenggara juga terinfeksi Covid-19 meski sudah divaksin dan membatalkan agenda tahunannya di sana.

Pada awal Maret 2020 lalu, Covid-19 pertama kali menyerang Jerman di Heinsberg.  Ini terjadi setelah orang-orang merayakan karnaval serupa di dalam ruangan.


(tps/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Covid-19 Kian Dianggap Biasa, Masyarakat Diminta Tetap Waspada