Xi Jinping Tiba-Tiba Ingatkan Soal Pecah 'Perang Dingin' Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping mendesak kerja sama global agar tidak kembali ke ketegangan era Perang Dingin di kawasan Asia-Pasifik. Pernyataan Xi dikeluarkan menjelang pertemuan virtual dengan mitranya dari Amerika Serikat (AS).
Dalam pesan video yang direkam ke forum CEO di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Xi mengatakan upaya ideologis atau membentuk kelompok kecil dengan beberapa negara dengan alasan geopolitik pasti akan gagal.
"Kawasan Asia-Pasifik tidak dapat dan tidak boleh kembali ke konfrontasi dan perpecahan era Perang Dingin," katanya pada Rabu (10/11/2021), sebagaimana dilansir dari Al Jazeera.
Dalam pidatonya di forum APEC, Xi juga menguraikan tugas paling mendesak untuk kawasan Asia Pasifik, yakni bangkit dari bayang-bayang pandemi Covid-19 agar dapat mencapai pemulihan ekonomi yang stabil.
Xi menegaskan negara-negara harus berbuat lebih banyak untuk menutup kesenjangan imunisasi virus corona.
"Kita harus menerjemahkan konsensus bahwa vaksin adalah barang publik global ke dalam tindakan nyata untuk memastikan distribusi yang adil dan merata," kata Xi.
Meski tidak menyebut secara langsung, pernyataan Xi mengacu pada upaya AS dengan sekutunya. Ini termasuk aliansi QUAD antara AS, Australia, Jepang dan India yang melihat ekonomi dan militer China semakin menguat.
Sementara ketegangan antara China dan AS sudah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. AS khawatir atas tindakan China di kawasan Laut China Selatan serta sikapnya terhadap Hong Kong, Xinjiang, dan Taiwan.
Meski berada di tengah gesekan, kedua belah pihak sedang memulai pembicaraan untuk meningkatkan komunikasi. Oktober lalu para pejabat mengumumkan bahwa Xi dan Presiden AS Joe Biden akan mengadakan pertemuan virtual sebelum akhir tahun 2021.
Menurut sebuah sumber yang dilaporkan Reuters, Xi dan Biden diprediksi akan mengadakan pembicaraan pada Senin mendatang.
Pada pertemuan APCE, AS dan China mengumumkan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama dalam perubahan iklim, termasuk dengan mengurangi emisi metana, melindungi hutan, dan menghapuskan batu bara secara bertahap.
(tfa/tfa)