
Tiba-tiba Korsel 'Diserang' Panic Buying, Soal Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Panic buying kini terjadi di Korea Selatan (Korsel). Namun ini bukan terkait makanan pokok, melainkan urea, yang dipakai kendaraan diesel dan industri bermesin diesel untuk menurunkan emisi.
Hal ini terjadi pasca China membatasi ekspor ke negeri itu. Kelangkaan terjadi dan dikhawatirkan mengancam transportasi dan sejumlah industri Korsel.
Terbaru, pemerintah Korsel melakukan penjatahan larutan urea pada kendaraan berpenumpang dan komersial, 10 liter dan 30 liter. Inilah yang membuat panic buying terjadi di negeri itu.
Mengutip kantor berita Yonhap, pengemudi kendaraan diesel mulai memborong urea. Kamis (11/11/2021), sejumlah foto memperlihatkan antrian mengular warga di lokasi penjual yang masih memiliki stok di wilayah Iksan.
Korsel sendiri sejak 2015 mewajibkan mobil diesel mengunakan solusi urea untuk mengendalikan emisi. Padahal hampir 97% impor urea Korsel berasal dari China.
Dalam keterangannya, Perdana Menteri Kim Boo-kyun meminta maaf atas "kegagalan" mengantisipasi kekurangan tersebut. Ia menyampaikan ini dalam rapat kabinet khusus.
"Saya menyampaikan permintaan maaf saya yang terdalam karena menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran seperti itu," katanya dikutip Channel News Asia (CNA).
"Akan membutuhkan waktu sebelum pasokan dapat dinormalisasi."
Korsel pun dikabarkan telah menerbangkan kapal tanker minyak militer ke Australia, guna mendiversifikasi sumber urea ke negara lain. Impor yang masih bisa dilakukan dari China juga dipercepat.
Sebelumnya, China membatasi ekspor untuk meningkatkan pasokan ke pasar domestik. Urea juga digunakan di pertanian negeri Panda.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korsel Pecah Rekor Covid Lagi, Presiden Moon: Ini Masa Kritis