Geram AS Kunjungi Taiwan, China Gelar Patroli Kesiapan Tempur
Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi Selat Taiwan kembali memanas. China dilaporkan kembali melakukan manuver terhadap Taiwan.
Militer Beijing mengatakan telah melakukan patroli kesiapan tempur ke arah Selat Taiwan, Selasa (9/11/2021). Ini setelah delegasi kongres Amerika Serikat (AS) mengunjungi Taipei di hari yang sama.
Kementerian Pertahanan China menentang keras kedatangan politisi AS itu, bahkan mengutuknya. Langkah sama juga dilakukan, jaring China lain, Kantor Urusan Taiwan China.
"Sangat salah," kata China tentang masalah Taiwan dan kegiatan yang dianggap "pro-kemerdekaan di Taiwan", dikutip Reuters, Rabu (10/11/2021).
Taiwan sendiri menganggap diri sebagai negara merdeka sementara China menegaskan pulau itu bagian dari provinsinya. AS, meski tak pernah mengakui Taiwan, menjadi suporter utama kemerdekaan Taipe.
Sementara itu, dalam laporannya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan enam pesawat militer China memasuki zona pertahanan udara barat daya. Termasuk empat jet tempur J-16 dan dua pesawat pengintai.
Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan kepada wartawan bahwa hubungan Taiwan-AS sangat penting. Kehadiran Kongres AS harus dihormati sebagai "kunjungan antar teman".
"Pemerintah akan membuat pengaturan yang tepat berdasarkan kebutuhan masing-masing," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud pertemuan tersebut.
Pada Juni lalu, Kementerian Pertahanan China juga mengecam kunjungan singkat akhir pekan oleh tiga senator AS ke Taiwan dengan pesawat militer AS. Negeri Xi Jinping menyebutnya sebagai "provokasi politik keji", tidak bertanggung jawab dan berbahaya.
Sementara di Washington, Pentagon delegasi kongres diangkut dengan pesawat militer adalah hal biasa. Juru bicara Pentagon John Kirby tidak memberikan perincian tentang siapa yang ada dalam penerbangan itu, tetapi mengatakan ini adalah perjalanan kongres kedua ke Taiwan tahun ini.
Ketegangan lintas selat meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Selama satu tahun, Taiwan mengeluh atas misi berulang oleh angkatan udara China di dekat pulau yang diklaim Beijing sebagai miliknya.
(tfa/sef)