Bengkak Gan! Kereta Cepat & LRT Disuntik APBN Rp 6,9 T

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Rabu, 10/11/2021 13:20 WIB
Foto: LRT Jabodebek. (Dok: PT KAI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memutar otak untuk menyelesaikan proyek 'Too Big To Fail' infrastruktur kereta tanah air. Adalah LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sudah kepalang tanggung untuk diselesaikan namun anggarannya cekak.

Diperlukan dana tambahan yang dikeluarkan negara Rp 6,9 triliun untuk kedua proyek tersebut. LRT Jabodebek kebutuhan cost overrun sebesar Rp 2,6 triliun.

Sementara untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlu pemenuhan Base Equity senilai Rp 4,3 triliun.

Keduanya disuntik negara via PT Kereta Api Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, total penambahan PMN ini dilakukan di 2021 di mana diberikan untuk tiga BUMN yakni PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, dan PT Kereta Api (KAI) yang anggarannya mencapai Rp 33 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan, alokasi PMN kepada tiga BUMN tersebut berasal dari cadangan dana penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC PEN) dan juga sisa anggaran lebih (SAL).

"Penggunaan cadangan PEN dan SAL Tahun 2021 dalam untuk PMN sebesar Rp 53 triliun," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (8/11/2021).

"Untuk kereta api yang mendapatkan suntikan yang ditujukan untuk LRT Jabodebek yang mengalami cost overrun sebesar Rp 2,6 triliun dan untuk kereta cepat Jakarta-Bandung kebutuhan untuk memenuhi base equity sebesar Rp 4,3 triliun," katanya.

Dua Proyek Too Big To Fail >> Halaman Selanjutnya





(dru)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini

Next Page
LRT dan KCJB
Pages