Bos SMI Paparkan Tantangan Green Investment Di RI

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Selasa, 09/11/2021 18:35 WIB
Foto: Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad. (Tangkapan layar CNBC tv)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek investasi hijau disebut masih dihadapkan berbagai tantangan. Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Edwin Syahruzad mengungkapkan, terdapat tiga tantangan dalam proyek investasi hijau. Di antaranya akses teknologi, sumber pendanaan, dan keterjangkauan.

"Jadi proses transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan tentu saja harus dilakukan secara gradual karena ini menyangkut affordability dari kita sebagai negara berkembang," jelas dia dalam Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (9/11/2021).

Dia menjelaskan, tantangan mengenai pendanaan dalam proyek tersebut terjadi karena nilai investasi yang sangat besar dalam mengubah bauran sumber energi.


"Saya pikir ini mengimplementasikan suatu program energi transisi menjadi suatu konkretnya project hijau yang affordable itu butuh effort sebagaimana kita ketahui kalau yang namanya proyek energi atau proyek infrastruktur hijau itu pasti melibatkan dukungan daripada pemerintah," papar dia.

Adapun kendala prioritas program pemulihan ekonomi yang sedang dilakukan pemerintah Indonesia di masa pandemi COVID-19 turut menjadi kendala lainnya. Menurut Edwin, proses transisi energi yang dilakukan seharusnya tidak tidak mengganggu upaya pemulihan ekonomi yang berjalan.

"Karena masalah affordability itu nantinya akan menyangkut atau terkait dengan kebijakan fiskal, apakah itu insentif atau subsidi atau tax, yang akan mengalihkan resources atau investasi tersebut dari yang tadinya higher emission menjadi lower emission energy resources," lanjut Edwin.

Selain itu, dia menambahkan, proyek infrastruktur harus dirancang untuk menarik minat investor sehingga tercipta keterjangkauan bagi konsumen, dan bukan semata kenaikan harga.

"Ke depan kami harap akan banyak proyek-proyek KPBU dengan tema green atau sustainability sehingga itu dapat menarik investasi atau investor untuk masuk turut serta di dalam membiayai atau mendanai project green energy atau green infrastructure tersebut," ungkapnya.

Selain green investment, dia menegaskan komitmen perusahaan untuk mendorong pembiayaan ke arah infrastruktur hijau. Menurutnya saat ini masih relatif kecil, namun dengan pertumbuhan yang pesat sehingga masih bisa terus berkembang.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Bantah Kabar Kesepakatan Nuklir Iran Senilai $30 Miliar