Jokowi Tebang Aset Tommy Soeharto, dari Rp 1,2 T Sisa Berapa?

Cantika Adinda Putri & Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
09 November 2021 08:00
Infografis: Tak Cuma Sekali, Tapi Berkali-kali Jokowi Jengkel ke Menteri!
Foto: Infografis/ Tak Cuma Sekali, Tapi Berkali-kali Jokowi Jengkel ke Menteri!/ Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menutup pintu negosiasi dengan para obligor dan debitur yang terlibat skandal bantuan likuiditas bank indonesia (BLBI) dan tidak kooperatif. Termasuk Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Hal ini disampaikan Menteri Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud Md akhir pekan lalu usai penyitaan aset milik Tommy.

"Nggak ada nego-nego lagi sekarang, datang saja ke kantor, jelaskan," ujarnya dalam konferensi pers virtual.

Menurut Mahfud negosiasi menjadikan kasus BLBI belum selesai hingga saat ini. Padahal sudah 22 tahun berlalu sejak pinjaman diberikan pemerintah pada krisis keuangan 1997-1998.

"Memang setiap ganti pejabat, ganti Menteri, ganti Dirjen itu selalu ada upaya dari obligor/debitur itu nego ke pemerintah. Mengaku tidak punya utanglah, ingin menghitung kembalilah, sehingga tertunda-tunda sampai saat ini. Oleh sebab itu ini sudah 22 tahun kan, nggak boleh begitu lagi, mari kita selesaikan sekarang," jelasnya.

Ia pun menekankan, bagi para obligor/debitur yang memiliki utang jangan berani untuk kabur dan menjual hartanya apalagi yang sudah dijaminkan. Karena pemerintah sudah memiliki catatan dan akan segera menyitanya.

"Kalau punya bukti sudah lunas dan itu sah ya kita nyatakan lunas. tapi kalau belum dan jaminan masih ada di kita, jangan coba-coba dijual, disewakan, atau dialihkan ke pihak lain, itu tidak boleh. Nggak ada nego-nego lagi sekarang. Masa nego terus 22 tahun," tegasnya.



Infografis/Tidak Bisa berkutik lagi, Ini Aset-Aset Tommy Soeharto yang 'Disita' Jokowi/Aristya RahadianFoto: Infografis/Tidak Bisa berkutik lagi, Ini Aset-Aset Tommy Soeharto yang 'Disita' Jokowi/Aristya Rahadian
Infografis/Tidak Bisa berkutik lagi, Ini Aset-Aset Tommy Soeharto yang 'Disita' Jokowi/Aristya Rahadian

Satgas BLBI telah menyita empat aset milik PT Timor Putra Nasional (TPN) di Karawang. Namun diperkirakan nilai asetnya hanya Rp 600 miliar sampai Rp 1,2 triliun.

Seperti diketahui, PT Timor Putra Nasional merupakan debitur BLBI yang pengurusnya adalah Tommy Soeharto dan Ronny Hendrato.

Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban mengungkapkan penyitaan empat aset di Karawang pada Jumat (5/11/2021), merupakan jaminan kredit PT TPN pada PT Bank Dagang Negara (BDN). Penyitaan aset jaminan pun, kata Rionald sudah sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri.

Rionald menjelaskan saat ini terhadap aset-aset yang sudah disita negara, dengan luas tanah sekira 124 hektar (ha) saat ini penilaiannya sedang dilakukan. Namun, dirinya memperkirakan nilai aset tersebut hanya mencapai Rp 600 miliar hingga Rp 1,2 triliun.

Kendati demikian, saat ini penilaian tersebut masih terus berlangsung, dan dirinya belum bisa memastikan berapa nilai sesungguhnya dari keempat aset tersebut.

"Seandainya tanah itu (seharga) Rp 500.000 per meter, berarti nilai asetnya sekitar Rp 600 miliar. Namun kalau Rp 1 juta (per meter) maka Rp 1,2 triliun," jelas Rionald dalam konferensi pers, Senin (8/11/2021).

"Tapi, saya tidak ingin menyimpulkan saat ini, berapa hasil penilainnya, karena masih menunggu hasil dari tim penilai," kata Rionald melanjutkan.

Seperti diketahui, Satgas BLBI pertama kali memanggil Tommy Soeharto dan Ronny Hendrato sebagai pengurus PT Timor Putra Nasional pada 26 Agustus 2021. Pengumuman panggilan tersebut diumumkan melalui surat kabar nasional.

Dalam surat panggilan terbuka yang dilayangkan langsung oleh Rionald di surat kabar tersebut dituliskan, bahwa jumlah utang yang harus dibayarkan oleh PT TPN sebesar Rp 2,6 triliun atau tepatnya sebesar Rp 2.612.287.348.912,95.

Dengan demikian, jika nilai aset yang dijamin oleh Tommy Soeharto dan Ronny Hendrato tersebut hanya mencapai Rp 1,2 triliun, maka PT TPN masih harus menambah kurang lebih Rp 1,4 triliun lagi untuk bisa melunasinya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular