PHR Setor Rp 2,7 T dari Blok Rokan, Erick Puji Pertamina

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Minggu, 07/11/2021 12:00 WIB
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati didampingi Principal Expert Upstream Budianto Renyut dan Plant Operations Duri Ari Yunianto pada kunjungan ke Blok Rokan (10/8)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Rokan, unit usaha PT Pertamina (Persero) yang mengoperasikan Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021 lalu telah menyetor Rp 2,7 triliun kepada negara.

Jumlah tersebut hanya berdasarkan kontribusi selama dua bulan sejak blok tersebut dikelola oleh Pertamina.

Nilai tersebut terdiri dari setoran ke negara sebesar Rp 2,1 triliun melalui penjualan minyak mentah bagian negara dan pembayaran pajak sekitar Rp 607,5 miliar.


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dirinya mengapresiasi kinerja PHR dalam dalam mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu

"Selain menjaga keberhasilan WK Rokan sebagai salah satu penghasil utama minyak nasional, PT PHR juga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional, berupa manfaat secara langsung bagi negara dan daerah," kata Erick, dikutip dari siaran pers, Minggu (7/11/2021).

Erick berharap momentum itu terus ditingkatkan, mengingat hal ini berkaitan dengan pemenuhan energi nasional. Selain itu, juga harus mendukung penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sejalan dengan itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan operasional WK Rokan saat ini didukung lebih dari 25.000 pekerja, dengan sebagian besar di antaranya merupakan warga lokal Riau.

Oleh karena itu, pengelolaan Rokan ini dinilai membutuhkan dukungan maksimal dari seluruh pemangku kepentingan demi kelancaran operasional.

"Program kerja terhadap WK Rokan sangat masif dan agresif. Hal itu akan berdampak terbukanya peluang bisnis dan kerja bagi masyarakat lokal, sekaligus meningkatkan nilai investasi di Riau. Kami sudah berdiskusi dan berkoordinasi dengan Pemda Riau terkait potensi tambahan pajak bagi daerah agar kontribusi yang kami berikan semakin nyata," paparnya.

Untuk diketahui, Blok Rokan mulai dikelola oleh Pertamina pada 9 Agustus 2021. Sebelumnya, blok terbesar ke dua di Indonesia ini telah dikelola selama 97 tahun oleh PT Chevron Pacific Indonesia.

Wilayah Kerja Rokan merupakan penghasil utama minyak nasional dengan kontribusi sebesar 25%. Blok yang ditemukan tahun 1941 dan mulai berproduksi tahun 1951 ini berperan penting dalam memenuhi target nasional produksi minyak mentah satu juta barel per hari (bph) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2030.

Sejak diambil alih PHR, intensitas kegiatan operasi di WK Rokan meningkat seiring target 161 sumur tajak hingga akhir tahun 2021. Dalam dua bulan terakhir, PHR telah mengebor lebih dari 79 sumur dengan mengoperasikan 16 rig.

Tahun depan, PHR menargetkan 500 sumur tajak sehingga peningkatan aktivitas di WK Rokan akan mampu meningkatkan denyut aktivitas ekonomi di Riau.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Cetak Pendapatan Rp 672 Triliun Sampai Juli 2025