Dhuaarr! Tangki BBM Meledak di Sierra Leone, 91 Orang Tewas

News - Anisatul Umah, CNBC Indonesia
06 November 2021 19:27
Sebuah tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) meledak setelah tabrakan di pinggiran ibu kota Sierra Leone, Aljazeera/dok.Twitter alihashem_tv Foto: Sebuah tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) meledak setelah tabrakan di pinggiran ibu kota Sierra Leone, Aljazeera/dok.Twitter alihashem_tv

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) meledak setelah tabrakan di pinggiran ibu kota Sierra Leone, Freetown. Sampai saat ini pemerintah belum mengkonfirmasi berapa banyak korban meninggal akibat kejadian ini.

Republik Sierra Leone adalah negara di Afrika Barat, tepatnya di pesisir Samudra Atlantik. Negeri ini berbatasan dengan Guinea di sebelah utara, Liberia di tenggara dan Samudra Atlantik.

Meski belum melaporkan secara resmi, manajer kamar mayat negara bagian di Freetown mengatakan telah menerima 91 mayat setelah ledakan pada hari Jumat (5/11).

Melansir dari Aljazeera, Sabtu, (06/11/2021) ledakan terjadi di Wellington, pinggiran kota di sebelah timur Freetown.

Adapun AP melaporkan sebanyak 92 orang tewas karena ledakan truk tangki BBM ini, sementara sejumlah media seperti CNN dan Reuters menyebut korban 91 orang, sama seperti Aljazeera.

Sebagian korban yang terbakar parah tergeletak di jalan-jalan ketika api berkobar melalui toko-toko dan rumah-rumah di dekatnya. Berdasarkan gambar-gambar di media sosial, meski Reuters belum bisa memverifikasi klip-klip tersebut.

"Rekaman video dan foto yang beredar di media sosial sangat mengerikan. Ada desas-desus bahwa lebih dari 100 orang telah kehilangan nyawa mereka," kata Walikota Aki-Sawyerr.

Sampai saat ini tingkat kerusakan properti belum bisa diketahui. Menurutnya polisi dan wakilnya berada di lokasi untuk membantu petugas penanggulangan bencana.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam sebuah video menyampaikan banyak sekali korban dan mayat yang terbakar. "Ini kecelakaan yang mengerikan, mengerikan," ujarnya.

Salah seorang jurnalis Omar Fofana di lokasi kejadian mengatakan kepada Al Jazeera bahwa lebih dari 100 orang terluka dan dirawat di berbagai rumah sakit di seluruh negeri.

Presiden Julius Maada Bio, yang berada di Skotlandia menghadiri pembicaraan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Sabtu menyayangkan banyaknya korban jiwa dan kejadian yang mengerikan ini.

"Simpati saya yang mendalam dengan keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dan mereka yang menjadi cacat sebagai akibatnya," ucapnya melalui Twitter.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Terungkap! Penyebab Ledakan Covid Australia sampai Malaysia


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading