Bakal Beroperasi di 2024, Ini Update RDMP Kilang Balikpapan

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Jumat, 05/11/2021 12:32 WIB
Foto: RDMP Kilang Balikpapan. (Doc Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyebut progres Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur telah mencapai 43% pada akhir Oktober 2021.

Proyek yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2024 untuk fase pertama ini akan meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari saat ini 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph.

Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama PT KPI Suwahyanto mengungkapkan bahwa kinerja progres RDMP Balikpapan telah melampaui target 43.03%.


"Hingga akhir Oktober, RDMP Balikpapan berhasil melakukan realisasi lebih besar 0.25% dari target reforecast, di mana realisasi proyek mencapai 43.28%. Percepatan ini didukung oleh percepatan delivery peralatan Long Lead Item (LLI) yang mayoritas telah tiba di Balikpapan tahun 2021," ungkap Suwahyanto, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Jumat (05/11/2021).

Dia menyebut, percepatan tersebut selaras dengan masa konstruksi puncak (peak construction) RDMP Balikpapan yang diestimasi terjadi pada pertengahan 2022.

Adapun LLI merupakan paket peralatan yang keseluruhan prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama, mulai dari pengadaan, manufaktur hingga sampai ke lokasi proyek di Balikpapan.

Dengan usaha luar biasa yang diimplementasikan dalam situasi pandemi, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) berhasil mengawal aktivitas Engineering, Procurement and Construction (EPC). Ini ditunjukkan dengan milestones KPB dalam melakukan kegiatan konstruksi di lapangan, yang meliputi kegiatan sipil, mekanikal, piping, elektrikal maupun lifting peralatan-peralatan dengan dimensi besar ke pondasi yang telah disiapkan.

Contoh LLI yang berhasil dipasang dalam proyek RDMP Balikpapan adalah 'Column Propane-Propylene Splitter' (C3 Splitter), sebuah peralatan penting yang berfungsi untuk memisahkan senyawa propylene dan propane, sehingga dapat menghasilkan produk Propylene dengan kemurnian sangat tinggi dan memenuhi syarat sebagai bahan baku pabrik petrokimia Poly Propylene di Balongan.

Feri Yani, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB), menyebutkan bahwa pemasangan C3 Splitter di RDMP Balikpapan pada Oktober lalu merupakan momentum penting mengingat peralatan ini termasuk dalam LLI yang sudah dipesan sejak Juli 2019 lalu dan tiba di Balikpapan pada Juli 2021.

"Selain Propylene Splitter, peralatan LLI lain yang telah berhasil dipasang antara lain adalah Steam Turbin Generator pada bulan September dan Alkylation Reactor pada bulan Agustus 2021," jelas Feri.

Setelah pemasangan peralatan tersebut, RDMP Balikpapan menargetkan pemasangan reactor-regenerator, CO Boiler, Catalyst Cooler di bulan Desember 2021 dan sedang melakukan percepatan LLI lainnya, termasuk Main Air Blower dan Main Fractionator.

Perlu diketahui, pada pembangunan fase dua yang ditargetkan tuntas pada 2026, RDMP Balikpapan ini akan meningkatkan kualitas produk menjadi standar Euro V dan target penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimum 30%. RDMP Balikpapan juga bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang dari 4.4 menjadi 8.8 yang dihitung melalui Nelson Complexity Index.

RDMP yang dijalankan juga bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas mengolah minyak mentah ekonomis yang tersedia di pasar.

Sesuai dengan target re-forecast, Proyek RDMP Balikpapan ini harus dapat menyelesaikan pembangunan serta mengoperasikan Utilities Complex yang baru pada tahun 2023, serta RFCC dan Alkylation Complex di semester satu tahun 2024 dan unit penghasil HOMC pada akhir semester dua tahun 2024.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan