
Ternyata Ada 'Gunung Piramid Sampah' di RI, Ini Penampakannya
Setiap hari, sekitar 300 ton sampah dari Kota Mataram dan Lombok Barat diantar ke TPA ini.

Foto udara gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (5/11/2021). Lokasi ini merupakan tempat pemilahan sampah organik dan anorganik, di komplek TPA terbesar di Nusa Tenggara Barat NTB. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Lokasi ini merupakan tempat pemilahan sampah organik dan anorganik, di komplek TPA terbesar di Nusa Tenggara Barat NTB. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Dari sini, proses pengolahan sampah menjadi pelet RDF (Refuse Derived Fuel) dibuat, yang merupakan pengganti bahan bakar batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, Lombok Barat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sampah diproses di mesin pencacah ukuran 5-8 mm untuk berikutnya dimasukkan ke mesin pengepresan menjadi pelet RDF. Pelet akan dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dikirim ke PLTU Jeranjang. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Di pembangkit listrik itu pelet dibakar melalui sistem co-firing. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Setiap hari, sekitar 300 ton sampah dari Kota Mataram dan Lombok Barat diantar ke TPA ini. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Namun, menurut jumlah yang diolah menjadi pellet baru 100 hingga 200 kilogram. Kementerian PUPR memfasilitasi lahan seluas 4 ribu meter persegi di sekitar TPA. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Penelitian masih dilakukan agar sampah non-organik bisa lebih banyak diolah. Saat ini, komposisi pelet terdiri 95 persen sampah organik dan 5 persen anorganik. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)