China Mendadak Tutup Disneyland, Ada Apa?

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
01 November 2021 19:14
Visitors, wearing face masks, wait to enter the Disneyland theme park in Shanghai as it reopened, Monday, May 11, 2020. Visits will be limited initially and must be booked in advance, and the company said it will increase cleaning and require social distancing in lines for the various attractions. With warmer weather and new coronavirus cases and deaths falling to near-zero, China has been reopening tourist sites such as the Great Wall and the Forbidden City palace complex in Beijing.(AP Photo/Sam McNeil)
Foto: Disneyland, Shanghai (AP/Sam McNeil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Disneyland Shanghai ditutup pada Minggu (31/10/2021). Hal ini disebabkan penemuan satu kasus Covid-19 di taman bermain itu.

Mengutip AFP, kasus infeksi tersebut dideteksi dari seorang pasien yang pulang ke provinsi tetangga setelah pergi ke Disneyland Shanghai. Pihak pengelola menyebut belum ada tanggal pasti kapan taman bermain itu akan dibuka kembali.

"Disneyland akan tetap tutup setidaknya selama Senin dan Selasa untuk mengikuti persyaratan pencegahan dan pengendalian pandemi," ujar pihak pengelola dilansir Senin, (1/11/2021)

"Tanggal pembukaan kembali belum dikonfirmasi," tambahnya.

Penutupan itu terjadi setelah Universal Studios Beijing mengatakan pada Sabtu lalu bahwa ada ditemukan pengunjung yang memiliki kontak dekat dari orang yang terinfeksi. Taman itu pun telah melakukan pelacakan dan mengatakan belum ada laporan infeksi.

China melaporkan 92 penemuan kasus harian baru pada 1 November. Ini merupakan rekor tertinggi sejak pertengahan September.

Sebelumnya Negeri Tirai Bambu pun juga melakukan langkah-langkah penguncian di Kota Heihe, Lanzhou, dan Eijin. Selain di tiga kota itu, penguncian yang sifatnya lokal atau per kompleks perumahan juga dilakukan di distrik Changping, barat laut Beijing. Ini untuk mengekang penyebaran virus.

Sementara itu, pemerintah Beijing juga menawarkan suntikan dosis vaksin booster untuk memperkuat pertahanan tubuh melawan Covid-19. Pasalnya kota itu akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim dingin dalam 4 bulan ke depan.

"Siapa pun yang berusia 18 tahun atau lebih yang telah menerima dua dosis vaksin China dan termasuk dalam kelompok berisiko, termasuk mereka yang berpartisipasi, mengatur atau bekerja di fasilitas permainan, akan memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan tambahan" ujar pemerintah pada akhir pekan lalu.

Ledakan infeksi di China baru-baru ini diyakini terkait dengan sekelompok wisatawan asal Shanghai yang pergi berwisata ke beberapa wilayah di provinsi Gansu dan Mongolia Dalam. Dari lima wilayah provinsi yang terdeteksi, kini jumlahnya naik menjadi 11 provinsi.

Selain itu, peningkatan ini juga dimotori oleh varian delta yang tersebar dari luar negeri. Ini juga menimbulkan kekhawatiran baru bahwa wabah kali ini akan meluas.

Menghimpun data Covid-19 dari Worldometers, negara terbesar di Asia itu telah mencatatkan 97.243 kasus infeksi yang diiringi dengan 4.636 kematian sejak wabah itu pertama kali muncul di kota Wuhan.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengunjung Disneyland Shanghai Dikurung Ramai-Ramai, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular