Internasional

Singapura Terancam Gelap Gulita, RI Siap Jadi 'Superhero'

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 November 2021 07:40
(foto:visitsingapore.in)
Foto: visitsingapore.in

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura terancam krisis listrik. Demi mencegah negara 'gelap gulita', pemerintah Singapura berencana untuk mulai mengimpor tenaga listrik dari negara sekitarnya.

RI menjadi salah satu negara yang akan mengirimkan listriknya ke sana. Nantinya Singapura akan mengimpor sebanyak 100 megawatt (MW) pasokan listrik dari pembangkit tenaga surya yang berlokasi di Pulau Bulan, Provinsi Kepulauan Riau, dimulai pada 2024 mendatang.

"Uji coba ini memungkinkan kami untuk mempelajari dan meningkatkan sistem dan proses kami saat kami meningkatkan impor kami," kata pemerintah di acara Singapore International Energy Week sebagaimana dikutip Reuters.

"Kami juga akan mengimpor berbagai jenis energi rendah karbon dari berbagai belahan dunia untuk mendiversifikasi sumber kami dan meningkatkan keamanan energi."

Untuk tahapan teknis, nantinya konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan pembangkit listrik Pacific Light Power akan menghubungkan pembangkit listrik tenaga surya di Pulau Bulan ke pembangkit listrik Pacific Light Power yang berada di Singapura.

Selain dengan RI, negara pusat keuangan Asia itu juga akan mengimpor listriknya dari Malaysia. Kapasitas yang diimpor dari negara persekutuan itu juga mencapai 100MW.

Kondisi kelistrikan Singapura sendiri tidak dapat dilepaskan oleh Indonesia. Negara yang menggunakan gas sekitar 95% dalam penggunaan listriknya itu diketahui mendapatkan pasokan mayoritasnya, dari RI.

"Sekitar 60% pasokan gas mereka dari Indonesia," kata Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute ke CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diketahui, tingginya permintaan gas alam dunia menjadi penyebab krisisnya suplai gas ke Singapura dan berdampak pada meroketnya harga listrik. Hal ini terjadi sejak pembukaan dunia pasca lockdown akibat pandemi Covid-19.

Sebagai dampak dari mulai terbatasnya pasokan gas alam, beberapa perusahaan produsen listrik mulai menyatakan akan keluar dari bisnis listrik di Singapura.

Secara total, setidaknya saat ini sudah ada tiga perusahaan mengaku akan keluar dari bisnis listrik di Singapura, yakni perusahaan retail listrik Ohm Energy, iSwitch, dan Best Electricity. Negara ini memang telah meliberasi listrik sejak 2018, dengan meluncurkan sistem Pasar Terbuka (OEM).


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Percaya Gak Percaya, Nasib Singapura di Tangan RI soal Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular