
Mencekam... China 'Diamuk' Covid-19, Kasus Impor Bejibun!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan kasus Covid-19 di China melonjak secara signifikkan, setelah ditemukan peningkatan kasus di pelabuhan, kata pejabat kesehatan setempat.
Peningkatan kasus di negeri Tirai Bambu berasal dari semakin banyaknya kasus impor yang masuk ke negara tersebut, nyaris mendekati 400 infeksi yang terkonfirmasi sejak 17 hingga 20 Oktober.
Berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), tercatat ada 377 kasus Covid-19 impor di China, yang telah menangani serangkaian penyebaran wabah sejak 2020 lalu.
Jumlahnya memang kecil dibandingkan dengan cluster di luar negeri. Namun, sementara seluruh dunia mencari cara untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
China telah mempertahankan toleransi nolnya, mendesak kewaspadaan di sekitar daerah perbatasan dan pelabuhan untuk mencegah pelancong masuk yang terinfeksi menyebarkan virus ke penduduk setempat.
"Dalam 14 hari terakhir, 14 wilayah provinsi telah melaporkan kasus baru yang ditularkan secara lokal atau pembawa tanpa gejala," kata juru bicara NHC Mi Feng, dikutip Minggu (31/10/2021).
"Wabah masih berkembang pesat, dan situasi pengendalian virus parah dan rumit."
Heihe, sebuah kota kecil di timur laut berpenduduk 1,3 juta orang yang terletak di sisi sungai Amur China di perbatasan dengan Rusia, melaporkan 26 kasus lokal untuk 29 Oktober, meningkat tajam dari sembilan pada 28 Oktober dan hanya satu pada 27 Oktober.
"Wabah ini telah mengekspos kelemahan pikiran di antara beberapa otoritas lokal," kata Wu Liangyou, pejabat NHC lainnya.
China, terutama pelabuhan masuk, harus memperkuat skrining tes orang-orang dengan risiko infeksi tinggi dan meningkatkan pemantauan potensi peningkatan, karena virus masih menyebar di negara-negara sekitarnya, kata Wu dalam jumpa pers.
Survei dan hasil sekuensing virus menunjukkan klaster di Heihe tidak terkait dengan wabah yang sedang berlangsung terutama yang melanda bagian barat laut China, menunjukkan bahwa ada sumber virus baru yang dibawa dari luar negeri, kata Wu.
Banyak infeksi lokal yang ditemukan di bagian utara dan barat laut China sejak 17 Oktober dapat ditelusuri kembali ke sumber virus yang dibawa dari luar negeri, kata NHC pekan lalu.
Kota-kota perbatasan China, banyak dengan sumber daya yang relatif sedikit, cenderung mengalami gangguan yang lebih parah daripada kota-kota kaya di tengah wabah.
Kota kecil Ruili di barat daya yang berbatasan dengan Myanmar telah melihat bisnis perdagangan perhiasannya yang dulu kuat, pilar ekonominya yang sederhana, diredam oleh beberapa tindakan virus terberat di China karena wabah yang berulang.
Di kota-kota besar, para pejabat telah berjanji pembatasan virus yang ketat untuk acara-acara internasional utama untuk meminimalkan risiko virus impor.
Untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin dengan aman pada bulan Februari, atlet dan staf China yang mendukung acara tersebut harus menerima suntikan vaksin, sementara booster direkomendasikan untuk atlet asing tetapi tidak wajib, menurut laporan televisi pemerintah.
China bertujuan untuk menyelesaikan vaksinasi anak-anak berusia tiga hingga 11 tahun pada akhir Desember, tidak termasuk mereka yang memiliki kondisi medis yang dapat membuat suntikan Covid-19 berbahaya, kata Wu.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Buka Suara 16 Negara Perketat Masuk Pelacong China
