Setelah Indorama, PLN Jajaki Akuisisi Pembangkit 17 Pelanggan

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
29 October 2021 15:20
Melihat Gardu Induk 150kV Kendari. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mengakuisisi pembangkit listrik milik raksasa tekstil grup Indorama hingga sekitar 62 Mega Watt (MW), PT PLN (Persero) kini juga tengah menjajaki akuisisi pembangkit listrik yang dimiliki 17 pelanggan (captive power).

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, perseroan akan terus berupaya melakukan akuisisi captive power sebagai salah satu strategi pemasaran perseroan.

"PLN akan terus melakukan akuisisi captive power, karena itu adalah salah satu strategi pemasaran PLN yang dinamakan Win Back," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (29/10/2021).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pendataan pelanggan yang memiliki pembangkit listrik sendiri (captive power). Namun saat ini yang sudah masuk dalam tahap negosiasi telah berjumlah 17 pelanggan.

"Untuk saat ini jumlah yang sudah masuk dalam proses negosiasi ada 17 pelanggan," ujarnya.

Dia mengatakan, 17 pelanggan ini berlokasi tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas mencapai 444,05 MW.

Sebelumnya, PLN mengakuisisi pembangkit listrik berkapasitas 1 x 30 Mega Watt (MW) milik PT Indorama Polychem dan 1 x 32 MW milik PT Indorama Synthetics.

Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Insentif Captive antara PLN dengan PT Indorama Polychem dan PT Indorama Synthetics, Rabu, 27 Oktober 2021.

Acara penandatanganan Berita Acara Insentif Captive dilakukan secara daring oleh Presiden Direktur PT Indorama Polychem Saurabh Mishra, dan Presiden Direktur PT Indorama Synthetics Vishnu Swaroop Baldwa, dengan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jabar Agung Nugraha. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril juga turut hadir menyaksikan acara ini.

PT Indorama Polychem yang masuk ke dalam Indorama Ventures merupakan Produsen PET resin dan poliester terbesar di dunia. Sementara PT Indorama Synthetics dikenal sebagai eksportir spun yarn (bahan baku benang) dan poliester terbesar Indonesia.

Kerja sama antara PLN dan PT Indorama dalam hal pasokan listrik sudah berlangsung sejak tahun 1993, namun seiring dengan berjalannya waktu untuk memenuhi kebutuhan kelistrikannya, PT Indorama membangun dan mengoperasikan pembangkit milik sendiri dan menjadikan listrik PLN sebagai back up.

Saat ini, dengan meningkatnya kebutuhan pasokan listrik untuk aktivitas usahanya, PT Indorama memutuskan untuk kembali mengalihkan dan mempercayakan pasokan listriknya kepada PLN.

PLN memberikan solusi atas kebutuhan PT Indorama dengan layanan Insentif Tarif Progressive Captive Power Acquisition bagi pelanggan industri. Layanan ini memberikan insentif bagi pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya ke listrik PLN berupa insentif tarif listrik sekaligus keandalan pasokan listrik secara penuh dari PLN.

Bob Saril menyampaikan, dengan adanya perjanjian ini, maka PLN serta PT Indorama Polychem dan PT Indorama Synthetics sepakat untuk melakukan kerja sama incentive captive milik PT Indorama Polychem sebesar 1 x 30 MW dan milik PT Indorama Synthetics sebesar 1 x 32 MW.

"Terima kasih karena kembali mempercayai PLN untuk menjadi solusi kelistrikan. Kami bangga dapat menyuplai energi listrik untuk Indorama. Semoga bisnis Indorama semakin moncer dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya," tutur Bob, seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Kamis (28/10/2021).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN Akuisisi Pembangkit Listrik Raksasa Tekstil Indorama

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular