Ini Biang Kerok Mal-Mal Banyak Diobral Murah Para Pemiliknya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 October 2021 17:40
Suasana pusat perbelanjaan Cibinong Square, Cibinong, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana pusat perbelanjaan Cibinong Square, Cibinong, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang kejadian penjualan pusat perbelanjaan atau mal masih terus berlanjut hingga kini. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja mengungkapkan bahwa fenomena itu disebabkan bukan hanya karena faktor pandemi Covid-19, namun juga hal mendasar lainnya dari tiap perusahaan.

"Saya kira penyebabnya ada dua hal yang utama, Covid-19 memang begitu lama, hampir dua tahun sehingga menguras dana cadangan mal. Namun bukan hanya itu yang membuat mal ditutup dan dijual, kedua karena kinerja sebelum Covid-19 kurang maksimal, ini yang membuat masalah," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/10/21).

Kondisi keuangan dan performa perusahaan memang berbeda-beda. Ketika sebelum pandemi memang tidak dalam kondisi baik, maka saat pandemi datang kian mempersulit pelaku usaha. Hal berbeda terjadi pada mal yang memiliki performa lebih baik saat pandemi.

"Mal yang sebelum pandemi baik bahkan sangat baik, jadi bisa punya daya tahan. Jadi ada dua hal, bukan hanya covid tapi juga kinerja yang belum maksimal," sebutnya.

Menjual aset properti menjadi salah satu cara agar bisa bertahan. Fenomena tersebut kini terjadi di berbagai kota di Indonesia antara lain Bandung, Bogor, Jakarta dan lainnya. 

"Awal tahun lalu di Jabodetabek saja karena banyak pembatasan-pembatasan di Jabodetabek. Tapi 2021 pembatasan hampir seluruh wilayah Indonesia, apalagi pas PPKM darurat yang hampir seluruh Indonesia, jadi kondisi sulit merata di seluruh Indonesia," ujar Alphonsus


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ada Lagi Mal Baru di Jakarta, Kota Ini Malah Tambah Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular