Internasional

Geger! Prancis Panas ke Inggris, Lempar 'Bom' Saksi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 28/10/2021 11:20 WIB
Foto: Ilustrasi Menara Eiffel (AP/Francois Mori)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan antara Prancis dan Inggris memanas. Kerenggangan hubungan ini diakibatkan saling lempar sanksi antara kedua negara Eropa itu.

Mengutip AFP, langkah sanksi ini dipicu oleh aturan perizinan untuk kapal penangkap ikan Uni Eropa (UE) yang ingin beroperasi di perairan sekitar Inggris dan Kepulauan Channel. Hubungan 'memanas' pasca keluarnya Inggris dari UE atau Brexit.


Prancis marah dengan penolakan Inggris akan kapal nelayannya yang sedang melaut di wilayah perairan Kepulauan Channel Jersey dan Guernsey. London menyebut bahwa kapal-kapal UE yang berada di perairan itu akan diizinkan memancing dengan lisensi khusus.

Namun, Paris mengatakan bahwa pengurusan izin untuk lisensi itu dipersulit. Informasi ini diperoleh dari nelayan-nelayan Prancis yang mencoba mendapatkan izin itu.

Walhasil, Prancis menjatuhkan sanksi untuk ekspor ikan Inggris. Negeri Baguette itu juga tak menampik bahwa sanksi mungkin juga dijatuhkan terhadap barang-barang lainnya yang berasal dari Negeri Ratu Elizabeth.

"Kesabaran kami mencapai batasnya," kata juru bicara pemerintah Gabriel Attal dalam sebuah konferensi pers, Rabu, (27/10/2021).

Menteri Urusan Eropa Prancis, Clement Beaune, secara terpisah mengatakan pada sidang parlemen bahwa Prancis dapat meningkatkan pemeriksaan perbatasan atas barang-barang dari Inggris, jika situasi terkait izin penangkapan ikan tidak membaik. Ini juga termasuk pemotongan arus listrik ke Inggris.

"Tujuan kami bukan untuk memaksakan langkah-langkah ini, itu untuk mendapatkan lisensi," tambah Beaune.

Hal ini mendapatkan pertentangan dari Inggris. Seorang juru bicara pemerintah Inggris mengatakan akan menyampaikan keprihatinan kepada Komisi Uni Eropa dan pemerintah Prancis.

"Ancaman Prancis mengecewakan dan tidak proporsional, dan tidak seperti yang kami harapkan dari sekutu dan mitra dekat."

"Langkah-langkah yang diancam tampaknya tidak sesuai dengan Perjanjian Perdagangan dan Kerjasama (TCA) dan hukum internasional yang lebih luas, dan, jika dilakukan, akan mendapat tanggapan yang tepat dan terkalibrasi."


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025