RI Mau Jadi Juara Baterai Mobil Listrik Dunia, Serius?
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho membeberkan cara supaya Indonesia bisa menjadi pemain global dalam industri baterai listrik. Hal itu dibeberkan Toto dalam Evening Up CNBC Indonesia, Rabu (27/10/2021).
"Kalau mau jadi global player targetnya 143 watt per hour di 2023. Itu ekuivalen 140 ribu kendaraan," katanya.
Toto menilai permintaan mobil listrik global pada 2022 sudah mencapai 403 watt per hour. Mayoritas berasal dari pasar Eropa, China, dan Amerika Serikat (AS). Potensi ekspor Indonesia sangat besar karena permintaan baterai ini semakin meningkat.
Belum lagi dari hasil produksi baterai Indonesia ini menghasilkan produk yang kompetitif sehingga lebih murah dibandingkan baterai mobil listrik yang dihasilkan negara-negara seperti AS dan China.
Dari proyeksinya paling tidak Indonesia bisa menjadi pemain baterai listrik kelas dunia, jika berhasil memasok hampor 30% permintaan di dunia. Kuncinya dengan berpartner dan meningkatkan kapabilitas.
"Sehingga kami yakin Indonesia bisa menjadi juara baterai listrik dunia bukan saja di ASEAN tapi dunia," ujarnya.
Tidak hanya potensi ekspor, Toto juga melihat permintaan di dalam negeri juga akan terus tumbuh. Pasar baterai listrik diperkirakan mencapai 63 watt per hour pada 2030, sementara pengguna kendaraan listrik sudah mencapai 3 juta untuk roda dua dan 600 ribu untuk roda empat.
"Keunggulan baterai kita bisa diserap domestik karena pasar besar atau menjadi key exporting hub. Kita punya sumber daya dan punya pasar yang besar," katanya.
(miq/miq)