
Bundamedik, Layanan Prima Alih-Generasi Bangsa

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap tahun ada 4,8 juta anak terlahir di Bumi Pertiwi, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat (AS). Prospek rumah bersalin pun kian cerah.
Mengacu pada data Bank Dunia (World Bank), laju pertumbuhan populasi di Indonesia mencapai 1,3% per tahun pada 2020. Pertumbuhan populasi yang positif dan struktur demografi yang didominasi oleh generasi muda menjadi poin plus bagi perekonomian Indonesia.
Di sisi lain, tingginya angka kelahiran juga memberikan peluang bisnis berkelanjutan bagi semua sektor usaha karena berarti market di Indonesia teurs meningkat, tak terkecuali sektor layanan kesehatan ibu dan anak.
Klinik dan rumah sakit yang fokus menggarap segmen pasar ini terus bertumbuh dan menyediakan layanan kesehatan ibu dan anak yang kian lengkap dan terintegrasi. Emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk menjadi yang terdepan di sana.
Didirikan pada 1973, emiten berkode saham BMHS ini merupakan penyedia layanan kesehatan ibu dan anak terintegrasi di Indonesia, mulai dari rumah sakit dan klinik, jejaring klinik fertilitas hingga laboratorium diagnosis.
Mengoperasikan lima rumah sakit, dua klinik, 10 klinik bayi tabung dan 19 laboratorium di Jakarta, Depok, dan Padang, perseroan menjadi grup bisnis pelayanan kesehatan ibu dan anak yang terkemuka di Indonesia.
Di bawah brand RSIA Bunda dan RSU Bunda, perseroan menyediakan layanan ibu bersalin dan tumbuh kembang anak dengan dukungan 342 dokter spesialis, 73 dokter umum, dan 1.758 tenaga perawat dan staf pendukung.
Kapasitas tempat tidur BMHS juga memadai, yakni sebanyak 451 unit, yang terdiri dari berbagai pilihan mulai dari Bunda Suite (13 unit), Perdana (64 unit), Deluxe (69 unit), Superior (43 unit), Standard (40 unit), dan lain-lain.
Tahun pandemi justru dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengembangkan layanan melalui initial public offering (IPO) dengan meraup dana Rp 210,8 miliar, yang digunakan untuk modal kerja dan pelunasan pinjaman.
Suntikan dana segar dari IPO tersebut digunakan untuk modal kerja dan membeli kembali sisa pokok obligasi perusahaan setelah pelaksanaan obligasi konversi. Modal kerja tersebut ditujukan untuk membeli obat, alat medis dan kebutuhan penunjang lainnya.
Kinerja Positif dari Ekosistem Kuat
Di tengah pandemi, kinerja BMHS sangatlah moncer. Hal ini tercermin dari laporan keuangan perusahaan hingga semester I tahun ini. Dari sisi top line, pendapatan BMHS lompat signifikan. Per Juni 2021, total pendapatan perusahaan naik 94,18% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 902,18 miliar, dari Rp 464,61 miliar periode yang sama tahun lalu.
Apabila ditilik lebih jauh, semua unit bisnis BMHS menyumbang pertumbuhan pendapatan fantastis. Pendapatan dari rawat inap yang menyumbang 45% total revenue naik 106% yoy. Untuk pendapatan dari rawat jalan yang berkontribusi 26% dari total top line tumbuh 59% yoy.
Menariknya, pendapatan yang disumbang dari unit bisnis fertilisasi in vitro yang berkontribusi sebesar 28% juga naik secara fantastis dengan mencatatkan pertumbuhan hingga 124% yoy. Morula IVF memang menjadi salah satu crown jewel BMHS.
Ekosistem layanan kesehatan ibu anak Bundamedik memang sangat luas. Selain klinik Morula, sumber pendapatan perseroan juga berasal dari Diagnos Laboratory, Bunda Global Pharma, Emergency Response (ER), Bunda Diklat Indonesia, IRSI (Indonesian Reproductive Sciences Institute), Prima Dental, hingga Indonesian Medical Tourism Board (IMTB).
Melihat fokus perseroan terhadap segmen kesehatan ibu dan anak, yang dibarengi strategi untuk mewujudkan ekosistem pendukungnya yang terinegrasi, Bundamedik terpilih menjadi pemenang penghargaan "The Best Hospital in Maternity Service" di ajang CNBC Indonesia Award 2021.
Penilaian terutama difokuskan pada kelengkapan fasilitas maternity service, pertumbuhan pengguna, efektivitas strategi yang terlihat dari kinerja keuangan solid, serta nilai tambah bagi pemegang saham yang ditunjukkan dari aspek profitabilitas, hingga strategi penggalian dana. Bundamedik meraih posisi tertinggi dengan skor total 98 (dari 100).
Untuk mencapai penilaian tersebut, Tim Riset CNBC Indonesia melakukan kajian dan analisis terhadap rumah sakit di Indonesia yang memenuhi kriteria penilaian. Proses penilaian dilakukan pada Oktober melalui riset kualitatif berbasis data primer dan sekunder, otoritas kesehatan, serta media monitoring terhadap 10 media utama nasional.
Semoga penilaian ini terus mendorong perseroan untuk memperkuat kinerja dan kontribusinya dalam pengembangan layanan kesehatan ibu anak yang berkelanjutan, dan menginspirasi penyedia layanan serupa untuk terus menciptakan layanan prima dalam proses alih-generasi bangsa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Klinik Bayi Tabung Morula IVF Siap Ekspansi Besar-besaran
