Pengusaha Blak-blakan Soal Fenomena Mal Diobral
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal harus dijual murah bahkan tutup akibat pandemi Covid-19. Pelaku usaha mengungkapkan bahwa kondisi ini terjadi akibat kekuatan dari tiap pelaku usaha yang berbeda-beda. Bagi yang sudah tidak kuat lagi menahan biaya operasional, maka pilihannya bisa dengan menutup toko hingga menjual mal
"Kita bicara umum, pandemi sudah 2 tahun, kekuatan perusahaan tentu ada batasnya, sejauh mana dia mau menopang terus," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (27/10/21).
Bagi pengusaha bila bisnis tak menguntungkan dan menjadi tambahan beban, maka mengalihkan ke investor baru menjadi pilihan menarik. Uang segar tersebut bisa digunakan untuk keperluan di bisnis lainnya.
"Perusahaan ada yang grup-grup usaha, dia melihat kondisi ke depan, oh ini nggak menjanjikan, ya udah saya efisiensi dan kembangkan usaha lain," jelas Solihin.
Ia menegaskan bahwa menutup gerai hingga menjual mall bukan langkah terakhir dari pelaku usaha. Langkah itu bisa dilakukan ketika terasa paling realistis untuk menyelamatkan usaha lainnya.
"Jadi bukan berarti mati selesai, nggak juga, dia berusaha melakukan terobosan-terobosan, dimana yang dia yakini prospek bisnisnya yang lain besar, yang ini belum tentu, ya sudah saya ambil langkah ini (menjual mall)," ujarnya.
Penjualan mal kembali ramai setelah muncul kembali fenomena ini beberapa waktu terakhir. Sebelumnya beberapa mal di Bandung dijual pemiliknya.
Kali ini mal yang akan dijual berada di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor yakni Cibinong Square, atau yang terletak di samping Cibinong City Mal (CCM). Namun, aksi jual ini bukan hanya menyangkut mal, melainkan satu area komplek.
Dari informasi yang disampaikan, komplek mal ini memiliki luas tanah 9.200 m2, luas bangunan 10.000 m2, lebar depan 25 m2, 5 lantai, 16 kamar mandi, menghadap ke selatan serta dengan sertifikasi Hak Guna Bangunan (HGB), penjual juga mengklaim izinnya sudah komplit. Pemilik membanderol dengan harga Rp 550 miliar.
(sef/sef)