Syarat RI Tahan Gelombang 3 Covid: Kasus di Bawah 2.700/Hari
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan, meski angka penularan Covid-19 di Indonesia sudah melandai, namun tidak menutup kemungkinan terjadi gelombang ketiga.
Oleh karena itu, menurutnya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin.
"Saya kembali ingin mengingatkan bahwa kita dapat menahan gelombang baru dengan terus mengendalikan jumlah kasus di bawah 2.700 kasus per hari, hal ini tentu saja melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat, 3M, dan 3T yang tinggi," katanya saat konferensi pers, Senin (25/10/2021).
Peduli Lindungi menjadi salah alat untuk mengendalikan pandemi di tengah peningkatan mobilitas. Saat ini aplikasi ini sudah digunakan mencapai 121,3 juta kali.
Selain itu, dibandingkan negara-negara Eropa, Singapura, dan Malaysia, cakupan vaksinasi dosis 2 Indonesia masih tertinggal. Namun, relaksasi kegiatan saat ini sudah banyak dilakukan pemerintah.
Luhut menegaskan, relaksasi ini harus diimbangi dengan protokol kesehatan yang ketat dan 3M, 3T yang tinggi. Jika level kasus bisa dipertahankan rendah, maka tenaga kesehatan bisa dikerahkan untuk mengejar capaian vaksinasi.
"Meskipun capaian vaksinasi di Jawa Bali sudah di atas rata-rata nasional, capaian dosis 2 di Jawa Bali masih belum pada level aman, terutama lansia," jelasnya.
Ketua PPKM Jawa dan Bali ini terus mengingatkan untuk terus waspada akan potensi gelombang berikutnya. Hal ini juga berkaitan dengan adanya peningkatan kasus di 105 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Selain itu, untuk antisipasi libur Natal dan Tahu Baru (Nataru), Luhut meminta semua pihak harus memberikan arahan tegas untuk segera merancang kebijakan, supaya tidak ada peningkatan kasus akibat libur akhir tahun.
Pasalnya, diperkirakan pada libur Nataru, berdasarkan hasil survei Balitbang Kementerian Perhubungan, wilayah Jawa dan Bali diperkirakan akan ada perjalanan sekitar 19,9 juta jiwa, sedangkan Jabodetabek 4,45 juta jiwa.
(wia)