Harga Mobil Jaguar Terjun Bebas, Drop Sampai Rp 1 Miliar!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 25/10/2021 11:20 WIB
Foto: REUTERS/Vivek Prakash

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mobil mewah bekas mengalami penurunan tajam, karena kondisi pandemi membuat pasar lesu. Penurunan paling signifikan umumnya terjadi pada segmen atas di mobil tersebut, salah satunya seri-seri teratas mobil Jaguar.

Beberapa jenis mobil segmen atas dari merek ini mengalami penurunan harga, salah satunya adalah Jaguar F-type Coupe 3.000 CC. Dilansir dari beberapa situs penjualan mobil, harga mobil barunya ada di harga Rp 2,99 miliar. Namun, harga bekasnya sudah turun menjadi setengah harga, atau turun lebih dari Rp 1 miliar dalam beberapa tahun saja.

"2015 Jaguar F-Type 3.0 S Coupe harga Rp 1,45 miliar. 7800 Km, spesifikasi mesin 2995 cc," tulis penjual dilansir dari mobil123.


Mobil tersebut merupakan salah satu mobil paling mewah dari Jaguar, dengan spesifikasi V6 380 Supercharged Petrol Engine, 8 speed Quickshift Automatic transmision, Jaguar high Performance Breaking System, Two Stage Unlocking Remote Control Locking.

Selain itu model lain yang mengalami penurunan harga adalah Jaguar XE 2.0 Prestige, di mana harga barunya Rp 899 juta untuk off the road atau tanpa perhitungan pajak. Jika sudah terhitung on the road nilainya mencapai Rp 1,1 miliar. Namun di segmen bekasnya sudah turun harga.

"Jaguar XE 2.0cc AT 2019 NIK 2016 (Facelift), odometer 3 ribu ATPM record, Harga Rp 675 juta leasing & cash Rp 735 juta," tulis penjual.

Pemilik dealer mobil bekas Focus Motor Agustinus sempat mengungkapkan, penurunan harga yang tajam pada mobil premium bukan bergantung pada merek mobil, melainkan segmentasi model mobilnya. Umumnya segmen teratas untuk mobil premium yang paling kena dampak parah penurunan harga di pasar mobil bekas.

"Nggak beda dengan mobil Jepang seperti Lexus sedan misalnya, tahun 2015, type ES, saya rasa juga sama jatuhnya. Artinya bukan BMW-nya, tapi segmen tepatnya," katanya.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: DPR Soal Penerimaan Pajak Prabowo 2025 Diramal Tak Capai Target