
Tetap Waspada, 5 Negara dengan Tambahan Kasus Covid Tertinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di beberapa negara kembali melonjak seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat. Dalam satu hari, masih ada tambahan 366.281 kasus Covid-19 yang tercatat di seluruh dunia, dan ada 5 negara dengan tambahan kasus lebih dari 20 ribu dalam sehari.
Menurut data Worldometers, Minggu (24/10/2021), Inggris, Rusia, Turki, Amerika Serikat, dan Ukraina tercatat menjadi negara dengan penambahan kasus tertinggi. Bahkan, penambahan angka kematian di Rusia pun masih tinggi, sebanyak 1.075 orang dalam satu hari.
Berikut lima negara dengan tambahan kasus Covid-19 terbesar per Sabtu (23/10/2021):
1. Inggris
Kasus Covid-19 di Inggris bertambah 44.985 dalam satu hari, sehingga saat ini total kasus sebanyak 8.734.934 orang. Sementara kasus kematian bertambah 135 orang, sehingga totalnya 139.461 orang.
2. Rusia
Rusia melaporkan ada tambahan 37.678 kasus, sehingga totalnya 8.205.983 orang. Sayangnya, kasus kematian juga bertambah tinggi sebanyak 1.075 orang sehingga totalnya 229.528 orang.
3. Turki
Penambahan kasus tertinggi ketiga yakni Turki, sebanyak 26.217 orang, sehingga totanya 7.827.013 orang. Sementara kasus kematian bertambah 217 orang dan totalnya 68.917 orang.
4. Amerika Serikat
Lalu Amerika Serikat dengan tambahan 25.208 kasus, sehingga totalnya 46.289.804 kasus dan menjadi yang tertinggi di dunia. Pada kemarin pun penambahan kasus di AS menjadi yang tertinggi, yakni 82.483 orang. Kasus kematian di AS pun bertambah 435 orang.
5. Ukraina
Ukraina dengan tambahan kasus 23.229 orang, sehingga totalnya 2.748.614 orang. Kemudian angka kematian bertambah 483 sehingga totalnya 63.486 orang.
Sebelumnya, WHO melaporkan perkiraannya mengenai pandemi Covid-19 di tahun depan. Badan kesehatan PBB itu menyebut bahwa pandemi akan terus berlanjut hingga tahun 2022 mendatang.
Mengutip BBC International, Dr. Bruce Aylward, pemimpin senior di WHO, mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh kesenjangan angka vaksinasi di dunia. Banyak negara maju di dunia telah menembus angka vaksinasi lebih dari 50%, sementara Afrika kurang dari 5% saja.
"Saya dapat memberitahu Anda kami tidak di jalur," katanya, dikutip Kamis (21/10/2021).
"Kami benar-benar perlu mempercepatnya atau Anda tahu? Pandemi ini akan berlangsung selama satu tahun lebih lama dari yang seharusnya," imbuhnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Bumi Gonjang Ganjing, Rusia Ngamuk ke Inggris & AS
