
Bank Indonesia & Pemprov Jabar Jembatani UMKM Dengan Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak tiga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Jawa Barat (Jabar) tengah bersaing dengan proyek-proyek besar dan sedang untuk menarik minat investor dalam dan luar negeri. Ketiga UMKM itu yakni Palm Trees atau produk kelapa dengan pemilik proyek CV Mitra Niaga Indonesia, Hofland Coffe punya The Gunung Luhur Berkah, dan Kopi Malabar Indonesia milik CV Malabar. Ketiga produk UMKM ini yang semuanya dalam proses untuk didiskusikan dengan investor.
Pemprov Jabar dan Bank Indonesia (BI) memang tengah proaktif untuk menjembatani investor dengan UMKM. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebutkan kalau investasi dipilih untuk bisa mengembangkan UMKM. Wagub yakin UMKM Jabar secara pasar sangat prospektif mengingat jumlahnya yang mencapai 5 juta unit usaha.
Bukan cuma itu, demi mengembangkan UMKM, pemerintah mempermudah perizinan dan sertifikasi halal. Cara lain yaitu dengan memperkuat UMKM baik dari segi kapasitas produk, manajemen, skill, dan pemasaran. Tidak berhenti di situ, Pemda provinsi Jawa Barat juga menjalankan program penyediaan modal, pendidikan dan pembinaan, serta berkolaborasi dengan beberapa instansi.
Salah satu yang saat ini sedang berjalan adalah One Pesantren One Product (OPOP) untuk mengembangkan UMKM berbasis pesantren dan masyarakat sekitar. Diketahui pondok pesantren banyak terdapat di perdesaan.
"Pandemi membuat ekonomi anjlok, namun pelan-pelan sudah terlihat membaik. Kami mendorong UMKM di daerah melalui pemberian modal, pelatihan dan kolaborasi dengan pihak lain. Kami sosialisasikan kemudahan ini kepada masyarakat, salah satunya melalui WJIS ini," ujarnya pada hari kedua WJIS di Hotel Homan Bandung, Jumat (22/10/2021).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto mengatakan salah satu keunggulan UMKM di Jabar adalah dalam bidang kreatif. Namun diakuinya masih banyak UMKM yang menggunakan modal usaha atau modal pribadi untuk mengembangkan usahanya sehingga lama berkembang.
Untuk mempercepat perkembangan usaha UMKM, Bank Indonesia dan Pemda Provinsi Jabar berkolaborasi untuk menjembatani investor dengan pelaku UMKM potensial untuk memberikan modal investasi.
"Salah satu kunci pengembangan usaha UMKM adalah masuknya investor, yang sekiranya dapat menambah dana modal pengembangan usaha," tegasnya.
Menurut dia, perlu edukasi kepada pelaku UMKM agar membuka diri bagi masuknya investor untuk mengembangkan usahanya. Edukasi ini menjadi tugas bersama Bank Indonesia, Pemda Provinsi Jabar dan pihak terkait lainnya.
"Kalau ingin berkembang pesat, tidak bisa hanya mengandalkan anggaran internal dari hasil penjualan, mari membuka diri masuknya investor," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan di hari kedua akan terjadi pertemuan one on one meeting antara pelaku atau pemilik UMKM dengan investor di WJIS.
Sekitar 750 perusahaan mulai dari skala UMKM hingga berkategori besar akan menawarkan usaha mereka kepada investor dari 17 negara.
"UMKM pemenang lomba Civest, UMKM unggulan kami ikut sertakan dan ditawarkan kepada investor. Saya berharap khusus untuk UMKM investornya dari lokal Jabar," tutur Noneng.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Pemerataan Ekonomi, Jabar Dorong UMKM Naik Kelas