Kapal Perang AS Rp 14 T Jadi Abu, Ini Biang Keroknya!
Jakarta, CNBC Indonesia - Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) pada Rabu (20/10/2021) merilis hasil investigasinya terhadap insiden terbakarnya kapal perang USS Bonhomme Richard pada Juli 2020 lalu. Laporan itu menyebut bahwa kebakaran diakibatkan keahlian kru yang minim dalam mencegah merambatnya api.
Mengutip BBC International, laporan baru mengidentifikasi 36 pelaut, termasuk lima laksamana, berkontribusi pada hangusnya kapal senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun itu. Awalnya disebutkan bahwa api itu berasal dari aksi pembakaran yang dilakukan oleh salah satu pasukan bernama Ryan Mays.
Api diketahui cepat merambat. Dari penyelidikan ditemukan bahwa kru tidak memiliki respon yang tepat dalam mencegah penyebaran api.
"Meskipun kebakaran dimulai oleh tindakan pembakaran, kapal itu hilang karena ketidakmampuan untuk memadamkan api," tulis komandan Armada ke-3 AS, Wakil Laksamana Scott Conn, yang mengawasi penyelidikan, dikutip Jumat (22/10/2021).
Media AS mengatakan laporan itu memaparkan beberapa kesalahan yang dibuat dalam beberapa menit pertama kebakaran. Pasca kebakaran, kru kapal disebut gagal memperingatkan para pelaut lainnya setelah api berkobar selama 10 menit, bahkan disebut tidak mengaktifkan sistem busa pemadam kebakaran.
"Pola latihan yang gagal, partisipasi kru yang minim, kurangnya pengetahuan dasar tentang pemadaman kebakaran membuat para pelaut tidak siap, dan tidak dapat mengkoordinasikan upaya pemadaman kebakaran dengan petugas dengan baik," tulis temuan itu.
USS Bonhomme Richard pada Juli 2020 lalu terbakar selama lima hari penuh. Kapal berbobot 400 ribu ton itu mulai bertugas pada tahun 1998 dan merupakan salah satu dari sedikit kapal yang dapat digunakan untuk lepas landas oleh pesawat F-35 Joint Strike Fighter.
(sef/sef)