Mundur Lagi, PLTU Lontar Unit 4 akan Beroperasi di April 2022
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menyebutkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar unit 4 berkapasitas 315 Mega Watt (MW) di Balaraja, Tangerang, Banten yang mulanya ditargetkan beroperasi tahun ini akan mundur ke tahun depan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Regional Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) PLN Haryanto WS.
Dia mengatakan, mulanya perseroan menargetkan PLTU Lontar Unit 4 ini akan beroperasi pada akhir tahun ini. Akan tetapi, karena terdampak pandemi Covid-19 yang berimbas pada tertundanya kedatangan tim ahli, sehingga jadwal operasi PLTU ini pun dimundurkan.
"Tidak ada (PLTU masuk tahun ini). Semula kita akan kejar Lontar unit #4, tapi karena masalah kedatangan expert terdampak Covid," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (19/10/2021).
Dia menjelaskan, mulanya PLTU Lontar 4 ini akan beroperasi pada Desember 2021. Namun, karena kendala Covid-19 tersebut, maka jadwal operasi PLTU ini akan mundur menjadi April 2022.
"Semula Desember 2021, sementara mundur ke April 2022," lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, mengenai progres pembangunan pembangkit listrik saat ini hanya tinggal tahapan uji coba atau commissioning. Untuk melakukan commissioning, maka menurutnya dibutuhkan ahli dari asing karena terkait mengenai garansi dan sebagainya.
"Tinggal commissioning, yang memerlukan kehadiran expert asing, terkait garansi dan lain sebagainya," ujarnya.
Sebagai informasi, pada awalnya PLTU Lontar Unit 4 ini sempat ditargetkan beroperasi pada kuartal ketiga 2019. Pada Maret 2019, kemajuan pembangunan PLTU Lontar Unit 4 ini sudah mencapai 87,86%. Namun nyatanya, kini baru dilakukan tahap uji coba.
Proyek ini merupakan ekspansi dari PLTU yang sudah ada dari unit 1, 2, dan 3.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Di dalam RUPTL yang baru ini masih akan ada penambahan PLTU dengan kapasitas sebesar 13.819 MW.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi dalam Webinar Diseminasi RUPTL PLN 2021-2030, Selasa (05/10/2021), menyampaikan gambaran dari porsi RUPTL 2019-2028 dengan RUPTL 2021-2030 di sisi pembangkitan terjadi pengurangan.
Dari mulanya, rencana penambahan kapasitas pembangkit sebesar 56,4 Giga Watt (GW) diturunkan menjadi 40,6 GW. Di dalam bahan presentasi yang dipaparkan, sampai dengan tahun 2027, masih akan ada pembangunan PLTU.
"PLTU masih ada sampai 2027. Ini bukan pembangunan baru. Ini adalah pembangkit ongoing project dari proyek 35 GW yang sudah tanda tangan Power Purchase Agreement (PPA) 2015-2019 lalu," ungkapnya.
(wia)