Dana Asing Mengalir Deras ke RI, Rupiah Sukses Perkasa!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 19/10/2021 14:43 WIB
Foto: Pengumuman hasil rapat dewan Gubernur bulanan Oktober 2021 cakupan triwulanan, Selasa (19/10/2021). (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah berada dalam tren penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), meskipun situasi pasar keuangan masih dihantui beragam ketidakpastian.

Bank Indonesia mencatat penguatan sebesar 1,44% secara poin to point (ptp) dan 0,33% secara rerata dibandingkan level September 2021.


"Penguatan nilai tukar rupiah didorong aliran modal masuk asing, dan persepsi positif terhadap prospek domestik, menariknya imbal asil, terjaga pasokan valas dan stabilisasi oleh BI," terang Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Selasa (19/10/2021).

Namun bila dibandingkan dengan situasi akhir 2020, Perry menyadari rupiah masih melemah sebesar 0,43%. Hanya saja dibandingkan dengan mata uang negara setara seperti India, Turki dan Filipina, posisi rupiah masih lebih baik.

"BI akan menjaga stabilisasi rupiah sesuai mekanisme pasar," ujar Perry.

Perry menambahkan aliran modal asing yang masuk (Inflow) selama 1-15 Oktober 2021 adalah US$ 200 juta. Sementara dari awal tahun net inflow tercatat sebesar US$ 1,3 miliar.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BI Tahan Suku Bunga - Trump Pamer Hp Murah