BI 'Sunat' Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia, Kenapa Ya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) tetap menjadi risiko utama bagi perekonomian dunia. Kini masalah bertambah karena krisis energi yang melanda berbagai negara.
"Pemulihan ekonomi global terus berlanjut tetapi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Jepang lebih rendah dari perkiraan seiring varian delta dan gangguan rantai pasokan energi global," jelas Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Oktober 2021, Selasa (19/19/2021).
Saat ekonomi AS, China, dan Jepang melambat, lanjut Perry, Eropa akan menjadi 'penolong' dengan menahan agar tidak terjadi perlambatan lebih jauh. Namun dengan perkembangan tersebut, BI merasa cukup untuk merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia.
"Bank Indonesia merevisi perkiraan ekonomi global 2021 yang semula 5,8% menjadi 5,7%," ungkap Perry.
(aji/aji)