
Faisal Basri: Tambah Bansos Rakyat, Hentikan Kereta Cepat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Senior Faisal Basri dengan tegas meminta pemerintah menghentikan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru, food estate hingga kereta cepat.
Menurutnya, lebih baik anggaran untuk proyek tak mendesak tersebut digunakan membantu masyarakat tidak mampu agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan meningkatkan nilai bantuan sosial yang diberikan.
"Jadi ayo kita perluas (bantuan sosial), hentikan food estate, hentikan pembangunan IKN, hentikan kereta cepat, kita tidak mati karena itu," ujarnya dalam bincang APBN 2022, Senin (18/10/2021).
Lanjutnya, saat ini yang perlu diberikan bantuan bukan hanya 40% kelompok terbawah, tetapi juga hingga 60% terbawah. Saat ini, kelompok 60% terbawah ini statusnya insecure atau hidupnya belum tenang.
Sehingga ia mempertanyakan kenapa pemerintah justru menghentikan pemberian bantuan ke masyarakat tersebut. Padahal seharusnya mereka yang dibantu untuk tetap bisa bertahan di tengah tekanan pandemi.
"Kereta cepat mau pakai silpa tahun lalu, gila gak? Silpa tahun lalu dipakai untuk pembangunan kereta cepat, tapi untuk rakyat 9 juta sekian yang dapat JKN dihapus oleh bu Risma (Menteri Sosial). Jadi ayo kita bicara realistis dan konsisten," jelasnya.
Di sinilah ia menilai fungsi Kementerian Keuangan harus masuk untuk bisa memutuskan mana yang penting dan diperlukan di kondisi seperti ini.
"Kemenkeu menurut saya fungsinya rem, bukan mengiyakan apa yang diinginkan para menteri dan Presiden itu. Tunjukan konsekuensinya seperti dulu pak Budiono dan bu Sri Mulyani itu berani mengatakan tidak pada pembangunan monorel kepada Wakil Presiden," tegasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Faisal Basri Kritik Tajam Proyek Kereta Cepat JKT-BDG, Why?